Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Medan - Silangit, salah satu bandar udara atau bandara di seputaran Danau Toba akhirnya resmi berganti nama. Melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1404 Tahun 2018, nama Bandara Silangit diubah menjadi Bandara Raja Sisingamangaraja XII.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pergantian nama Silangit rupanya menimbulkan polemik. Melalui bupatinya, masyarakat disebut keberatan dengan perubahan nama bandara yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) tersebut. "Ini saya dengar, warga sudah menyurati saya. Mereka tidak setuju kalau harus ganti nama," ungkap Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, melalui sambungan telepon pada Sabtu, 8 Agustus 2018.
Nikson mengatakan jika pemilihan nama Silangit hasil dari kesepakatan antara masyarakat dengan DPRD setempat. Sehingga ketika terjadi perubahan nama seperti sekarang, banyak warga disebut mempertanyakannya.
Jika pun terjadi perubahan, menurut Nikson harus ada pertemuan antara pemerintah, dewan dan khususnya masyarakat lokal. Hal tersebut yang menurut Nikson tidak dilakukan hingga tiba-tiba terjadi perubahan nama.
Namun Nikson tidak mengetahui pasti siapa sebenarnya yang mengusulkan nama Sisingamangaraja XII. Namun yang jelas, usulan tersebut muncul saat dirinya sedang cuti menjelang pilkada lalu.
"Saat saya cuti pilkada, pelaksana tugas (Plt) Bupati itu mengusulkan kepada Gubernur. Mungkin diteruskan ke kementerian, sehingga keluar nama itu," lanjut Nikson.
Terkait usulan yang dilakukan Plt Bupati tersebut, Nikson juga ikut mempertanyakannya. Menurut dia, Plt Bupati harus menunggu bupati nya aktif kembali. Kecuali keputusan diambil dalam kondisi Force Majeur, itu pun harus melalui izin Menteri Dalam Negeri.
Apalagi dengan pergantian nama bandara ini disebut-sebut akan berdampak kepada proses promosi wisata Danau Toba. "Jadi bukan tidak setuju. Tapi ini dulu ada kesepakatannya dari aspirasi masyarakat. Kalaupun harus diubah, lebih baik ke Silangit Danau Toba Internasional," usul Nikson.