Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bank Indonesia Jamin Bakal Hati-hati Serap SBN Pemerintah

Bank Indonesia akan memperhatikan besaran dan kebutuhan likuiditas untuk perekonomian sebelum menyerap SBN.

7 Maret 2025 | 13.33 WIB

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Triwahyono di Jakarta Pusat, 6 Maret 2025. Tempo/Ilona
material-symbols:fullscreenPerbesar
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Triwahyono di Jakarta Pusat, 6 Maret 2025. Tempo/Ilona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dikabarkan bakal membeli surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah. Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Triwahyono menjamin intervensi tersebut bakal dilakukan hati-hati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Triwahyono, bank sentral akan memperhatikan besaran dan kebutuhan likuiditas untuk perekonomian sebelum menyerap SBN. “Terkait dengan kebijakan pembelian SBN oleh BI, yang jelas kami lakukan itu sangat berhati-hati,” ucapnya di sela Taklimat Media Bank Indonesia di Tugu Kuntskring Palais, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bank Indonesia menurut dia bakal memantau kondisi pasar yang ada sebelum membeli SBN agar tak mendistorsi harga. Menurut Triwahyono pembelian surat berharga oleh BI biasanya dilakukan ketika terjadi aksi jual atau sell off asing di pasar SBN.  “Jadi ketika asing mau keluar dari pasar SBN di situlah kami menstabilisasi dengan cara kita melakukan pembelian,” ujarnya.

Triyono memastikan BI bakal memperhatikan dampak rambatan dari langkah tersebut. Sehingga tak bakal merembet ke mana-mana, apalagi sampai menggoyahkan nilai tukar. Pembelian SBN ketika terjadi aksi jual dari investor asing, menurut dia justru bertujuan menstabilkan rupiah.

Sseperti diketahui, pembelian SBN merupakan salah satu langkah operasi moneter BI. Sebelumnya bank sentral dikabarkan bakal memborong surat berharga negara sekitar Rp150 triliun di pasar sekunder tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan rencana tersebut sudah menjadi kesepakatan antara dirinya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus