Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Jago Tbk. mencatatkan laba bersih 2023 sebesar Rp 72 miliar. Nominalnya naik 355 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 16 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan dalam hal penyaluran kredit. Jumlah pinjaman pada akhir 2023 mencapai Rp 13 triliun atau meningkat 38 persen dari akhir 2022 yang sebesar Rp 9,4 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan pertumbuhan kredit berdampak positif terhadap pertumbuhan aset. "Pertumbuhan aset mencapai 26 persen atau menjadi sebesar Rp 21,3 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 17 triliun," kata dia dalam keterangan resmi pada Rabu, 22 Mei 2024.
Sejak awal, kata dia, Bank Jago konsisten mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital sebagai unique value proposition. "Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo serta platform investasi online Bibit dan Stockbit, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan keuangan Jago,” ujar dia.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 yang digelar di Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2024. RUPST menyetujui seluruh mata acara yang telah disampaikan pada saat pemanggilan rapat. Mulai dari pengesahan laporan tahunan perusahaan tahun buku 2023, hingga penetapan susunan anggota dewan direksi dan dewan komisaris untuk masa jabatan 2024-2027.
Arief melanjutkan, sebagai bank berbasis teknologi yang menggunakan model bisnis kolaborasi dengan ekosistem digital, Bank Jago punya pencapaian positif sepanjang 2023. "Sehingga berhasil bertumbuh secara berkualitas, baik dari jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit," tuturnya.
Pada akhir 2023, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 10,2 juta nasabah. Jumlah ini termasuk 8,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah penggunanya tercatat bertambah 3 juta nasabah, bila dibandingkan dengan akhir 2022 yang hanya sebanyak 5,1 juta nasabah.
Menurut Arief, peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah DPK. Pada akhir 2023, jumlah DPK mencapai Rp 12,1 triliun atau tumbuh 46 persen dibandingkan akhir 2022 yang sebesar Rp 8,3 triliun.
Melalui RUPST ini juga, Bank Jago mengangkat Supranoto Prajogo sebagai direktur perseroan. Masa jabatannya efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Supranoto telah berkarier dan berpengalaman di industri perbankan dan keuangan lebih dari 25 tahun.
Sebelum bergabung dengan Bank Jago pada 1 Agustus 2023 sebagai Head of Finance, Technology & Operations Bank Jago, dia menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 2016 hingga 2023.
“Dengan pengalaman yang luas di industri perbankan dan keuangan, kami yakin Supranoto dapat memperkuat Bank Jago menjadi bank yang konsisten dalam inovasi dan kolaborasi,” tutur Arief.
Dengan demikian, berikut susunan anggota Direksi Bank Jago yang disetujui RUPST:
Direktur Utama: Arief Harris Tandjung
Direktur Kepatuhan: Tjit Siat Fun
Direktur: Peter van Nieuwenhuizen, Sonny Christian Joseph, Umakanth Rama Pai dan Supranoto Prajogo.
Pilihan Editor: Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024