Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bapanas dan Satgas Pangan Polri Tangani Kasus Penutupan Paksa Rumah Pemotongan Hewan Rawa Kepiting

Badan Pangan Nasional atau Bapanas dan Satgas Pangan Polri tangani kasus penutupan paksa Rumah Pemotongan Hewan Rawa Kepiting.

1 Juli 2023 | 19.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional atau Bapanas buka suara soal insiden penutupan paksa Rumah Pemotongan Hewan Unggas atau RPHU Rawa Kepiting, Jakarta Timur oleh organisasi kemasyarakatan atau Ormas. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi berujar pihaknya bersama Satgas Pangan Polri akan terus mengawal ketersediaan dan pasokan ayam hidup di DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tentunya kami menyayangkan insiden berujung kekerasan tersebut. Oleh karena itu, Satgas Pangan, Dinas KPKP DKI Jakarta, dan stakeholder terkait berkoordinasi agar pemenuhan pasokan daging ayam di DKI Jakarta tetap berjalan dengan baik," ujar Arief dalam keterangannya, Sabtu 1 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, viral di media sosial kabar Ormas setempat memaksa RPHU Rawa Kepiting di Kecamatan Cakung yang dikelola Pemprov DKI ditutup. Selain itu, ormas juga memaksa RPH di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur tutup selama empat hari pada 27 hingga 30 Juni. Informasi ini diunggah pemilik akun Twitter @Okki_Sutanto.

Sebagai salah satu komoditas pangan yang strategis terutama pada momentum Idul Adha, menurut Arief, ketersediaan daging ayam di pasaran harus terpenuhi. Khususnya di daerah konsumen seperti DKI Jakarta. Ppasokan yang terganggu akan berdampak pada instabilitas harga. 

Arief mengatakan akan mendorong dialog antar stakeholder untuk menemukan titik temu ihwal ketersediaan dan stabilitas daging ayam. Meskipun demikian, Bapanas menyatakan bakal mendukung langkah hukum yang ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal aksi penutupan paksa RPHU tersebut. 

Menurut Arief, insiden tersebut bukan saja berdampak pada kestabilan pasokan dan harga daging ayam, tapi juga pada kestabilan ekonomi. Musababnya, banyak masyarakat yang bergantung pada aktivitas ekonomi dari perdagangan daging ayam ini. 

Sementara itu, Anggota Satgas Pangan AKP Sarjono mengaku telah melakukan pemantauan aktivitas pemotongan di RPHU Rawa Kepiting. Per Sabtu 1 Juli 2023, kata dia, aktivitas sudah perlahan kembali normal. Jumlah pemotongan kini mencapai 8.532 ekor per hari. Angka tersebut belum sepenuhnya mencapai angka normal, yakni sekitar 30.000 ekor per hari. 

Merujuk pada Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga daging ayam ras di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir adalah Rp 38.746 per kilogram. Angka ini sedikit lebih rendah dari rata-rata harga daging ayam ras nasional di kisaran Rp 38.820 per kilogram.

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga daging ayam di Ibu kota, Badan Pangan Nasional bersama Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, BUMD DKI Dharma Jaya, serta beberapa pelaku usaha di bidang perunggasan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) daging ayam. Kegiatan ini akan diselenggarakan di berbagai lokasi di Jakarta mulai 28 Juni 2023 hingga 2 Juli 2023.

Bapanas berharap program GPM dapat menjadi penyeimbang pasokan di mana harga daging ayam. Dalam program tersebut, daging ayam dijual pada kisaran harga Rp 33.000 sampai Rp 35.000 per kilogram. 

"Ini juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang menekankan agar harga pangan tetap wajar dan seimbang di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen," ujarnya. 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus