Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Bapanas Sebut Daging Impor Sedang OTW, Pekan Kedua Ramadan Masuk

rief Prasetyo Adi mengatakan daging impor dari sektor swasta akan masuk pada pekan kedua atau ketiga ramadan di tengah tingginya harga.

19 Maret 2024 | 14.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan impor daging sapi sedang berlangsung di tengah tingginya harga komoditas pangan tersebut. Menurut Arief, importir swasta sudah mengorder daging impor dari luar negeri.

"Sekarang nunggu masuk. Minggu kedua-ketiga puasa ini. Jumlah yang di-approve 145 ribu ton (daging),"  kata Arief ketika ditemui di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. 

Daging tersebut diimpor dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Australia dan New Zealand. Selain itu, kata Arief, ada impor beberapa ratus ekor sapi hidup dari Australia. 

"Saya lupa angkanya, tapi Gapuspindo (Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia) sudah siapkan masuk sapi hidup," kata Arief.

Harga daging sapi belakangan ini melonjak. Berdasarkan panel harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS)  Nasional per Selasa, 19 Maret 2024, harga daging sapi kualitas 1 tercatat Rp 140.000 per kilogram. Angka tersebut naik Rp 1.300 atau 0,94 persen. Sedangkan harga daging sapi kualitas 2 naik 0,04 persen atau Rp 50 menjadi Rp 129.500 per kilogram.  

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri sebelumnya menyebutkan melambungnya harga daging sapi belakangan ini karena keterlambatan izin impor dari Kementerian Perdagangan. 

"Selang waktu dari terbit izin dengan awal Ramadan sangat dekat hanya 2 minggu. Jadi, stok yang tersedia sangat sedikit,” kata Suhandri ketika dihubungi Tempo pada Senin, 11 Maret 2024. 

Adapun untuk stok daging sapi di dalam negeri, kata Suhandri, terdiri atas  stok sapi lokal siap potong, stok daging di distributor dan stok daging di importir.

“Untuk stok sapi lokal saya tidak tahu berapa banyak. Untuk stok distributor daging perkiraan saya, 30 sampai 40 persen dari stok daging importir,” ucapnya. 

Akan tetapi, tudingan itu kemudian dibantah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas.

“Kok dari Kemendag. Itu (pengurusan izin impor oleh Kemendag) cuma 5 hari, yang lama itu tempat lain. Kok Kemendag terus yang disalahin? Jangan begitu, kami cuma 5 hari,” kata Zulkifli Hasan di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024.

Ia pun menjelaskan bahwa harga daging sapi memang mahal.

“Kalau sapi memang Rp 140.000-an harganya. Enggak naik,” ucapnya. 

Tahun ini skema impor daging memang berubah. Jika sebelumnya importir bebas mengimpor daging, kali ini Bapanas yang menentukan terlebih dahulu berapa kuota impor daging tahunan. Baru setelah kuota ditetapkan, mereka dapat mengajukan impor ke Kemendag. Penetapan kuota yang cukup lama ini ditengarai memicu menipisnya stok daging dan mengerek harga.

Pilihan Editor: Ini Sanksi Perusahaan yang Tak Membayar THR Karyawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus