Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Daging sapi impor asal Brazil milik PT Berdikari tiba hari di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan importasi daging sapi itu merupakan bagian dari penugasan pemerintah sebanyak 20.000 ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan datangnya daging impor ini, Arief memperkirakan stok menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan aman. Daging sapi beku bonless jenis knucle itu akan dijual ke distributor pertama dengan harga Rp 96.000 per kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini memang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya saat terjadi lonjakan konsumsi pada Nataru ini," tuturnya saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat, 16 Desember 2022.
Hingga hari ini, Bapanas mencatat daging impor yang masuk ke Indonesia mencapai 699 kontainer atau setara 19,467 ton daging sapi. Jumlah tersebut telah mencapai 97,34 persen dari penugasan sebanyak 20.000 ton. Di samping pengadaan dari luar negeri tersebut, saat ini PT Berdikari memiliki stok sekitar 700 ton daging sapi.
Menurut Arief, semua penugasan ihwal pangan yang diberikan kepada BUMN telah dijalankan dengan baik, termasuk penugasan pemenuhan kebutuhan daging. Sehingga ia menilai harga daging di Indonesia tahun ini relatif stabil.
Selain PT Berdikari, Arief menambahkan, Perum Bulog juga telah hampir merampungkan penugasan importasi daging kerbau sebanyak 100.000 ton. Sampai 8 Desember 2022, Bulog telah mengimpor daging kerbai sebanyak 99.932 ton atau 99,93 persen dari jumlah yang ditugaskan.
Selanjutnya: Indonesia juga memiliki cadangan daging berupa pasokan di Berdikari ...
Selain daging yang baru didatangkan tersebut, kata Arief, Indonesia memiliki cadangan daging berupa pasokan di Berdikari sebanyak 700 ton, lalu 12 ribu ton di Perum BULOG, dan 400 ton di Perumda Dharma Jaya.
"Jumlah ini cukup untuk kebutuhan nataru hingga awal tahun sebagai pilihan alternatif selain daging sapi segar,” kata dia..
Arief menuturkan masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan dan harga daging, Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap berbelanja secara bijak. Terlebih berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari hingga Desember 2022, diperkirakan stok daging ruminansia tersisa sekitar 60 ribu ton. Jumlah tersebut termasuk daging impor.
Dia tak menampik produksi sapi hidup dan karkas dalam negeri belum dapat menutupi kebutuhan nasional. Bapanas mencatat kebutuhan daging nasional sekitar 736 ribu ton, sementara total produksi dalam negeri tahun ini diperkirakan 445 ribu ton.
Untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap daging ruminansia, pemerintah kini menyiapkan berbagai alternatif jenis daging. Di antaranya, daging kerbau yang diimpor Bulog dengan harganya Rp.80.000 per kilogram. Selain itu ada juga daging frozen dengan harga yang sedikit lebih tinggi, serta daging segar dingin atau chill.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: 1.786 Ekor Sapi Impor Australia Tiba di Pelabuhan Belawan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini