Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

BCA Bantah Danai Kerusakan Hutan di Indonesia: Komitmen dengan Keberlanjutan

Bank BCA membantah jika perusahaannya turut mendanai kerusakan hutan yang terjadi di wilayah Indonesia.

22 November 2024 | 18.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - EVP Corporate and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk. Hera F Haryn, membantah jika BCA mendanai kerusakan hutan di beberapa wilayah Indonesia. Dia mengatakan, perusahaannya selalu memperhatikan prinsip perbankan sesuai tata kelola yang berlaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebagai perbankan nasional, BCA senantiasa memerhatikan prinsip prudential banking serta prinsip keberlanjutan sesuai dengan regulasi dan standar tata kelola yang baik," ujar Hera saat dihubungi Tempo pada Kamis, 21 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menegaskan, BCA selalu berkomitmen terhadap prinsip perbankan yakni sebagai perantara dengan debitur. Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan upaya lembaganya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Konsistensi ini dipegang BCA sebagai lembaga perbankan dan intermediari keuangan yang berkomitmen mendukung kedaulatan perekonomian nasional dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tutur dia.

Dalam penjelasannya, ia menyatakan bank BCA juga selalu melakukan penyaringan terhadap pembiayaan yang berpotensi merusak lingkungan. "BCA mengelola potensi risiko yang mungkin timbul dari kegiatan pembiayaan pada umumnya termasuk pembiayaan berkelanjutan," kata dia.

Dia mengatakan proses penyaringan pembiayaan itu sejak calon debitur mengajukan kredit di bank BCA. Sebab, lanjut Hera, lembaganya memiliki regulasi ketat penyaluran kredit untuk mencegah resiko pembiayaan atas nama perusahaannya.

"Pengelolaan risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (LST) dalam rangka pembiayaan diterapkan sejak awal screening proses pengajuan kredit calon debitur," ucap dia.

Adanya bentuk bantahan ini karena Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TuK Indonesia menyebutkan terdapat empat bank menjadi kreditur teratas membiayai kerusakan hutan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Eksekutif TuK Indonesia, Linda Rosalina, yang mengatakan empat bank tersebut telah mengeluarkan kredit sebesar 42 persen untuk pembiayaan kerusakan hutan.

"Nah, ternyata kalau dari kredit, 42 persennya itu berasal dari Indonesia. Kalau kami cek kredit-kreditornya itu berasal dari Indonesia," ujar Linda saat ditemui di Teater Salihara, Jakarta pada Senin, 18 November 2024.

Dia membeberkan empat bank itu yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Menurut Linda, adanya kerusakan hutan yang terjadi, banyak didalangi oleh lembaga jasa keuangan di Indonesia.

"Sebenarnya ironi ya, kalau kreditnya justru banyak dari lembaga jasa keuangan di Indonesia, tapi investornya, pemegang sahamnya justru banyak berasal dari Amerika sama dari Malaysia," tutur dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus