Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhammad Singgih mengatakan, Bandara Kertajati di Majalengka sudah siap melayani penumpang di masa angkutan Lebaran 2024. Namun demikian secara rute penerbangan belum banyak yang terbang atau mendarat di bandara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jadi kurang lebih sama dengan musim peak-season pada Desember kemarin,” kata dia di Bandung, Selasa, 26 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Singgih mengatakan, saat ini ada 13-14 penerbangan yang dilayani di Bandara Kertajati dalam sehari.
“Sehari kurang lebih antara 6-7 keberangkatan, totalnya 13-14 penerbangan. Dan kalau keluar negeri itu seminggu 4 kali, ke Malaysia,” kata dia.
Singgih mengklaim, okupansi penerbangan di Bandara Kertajati saat ini sudah menembus di atas 70 persen.
“Sekarang sudah di atas 70 persen dari kemarin. Dan itu karena penerbangan rute baru, seperti ke Denpasar, Balikpapan, dan Medan,” kata dia.
Singgih mengatakan, pengelola bandara masih mengupayakan penambahan rute penerbangan baru. Di antaranya menuju Surabaya dan Singapura agar bisa dibuka dari Bandara Kertajati.
“Maskapai sedang berhitung. Beberapa maskapai sudah kita propose untuk membuka penerbangan ke Surabaya. Termasuk juga ke Singapura. Tapi memang dari salah satu Airlines yang menyatakan sanggup itu akan mulai di September,” kata Singgih.
Singgih mengatakan, untuk angkutan Lebaran 2024 ini belum ada jadwal penerbangan tambahan.
“Nggak ada, karena memang di seluruh bandara ini mengalami peak-season, jumlah pesawat juga terbatas untuk penambahan flight,” kata dia.
Kertajati juga belum menerima permintaan limpahan penerbangan dari bandara terdekat.
“Sementara ini kalau pergeseran belum ada,” kata dia.
Selain penumpang, bandara Kertajati juga melayani penerbangan kargo. Saat ini baru Bali Kargo satu-satunya operator yang beroperasi di Bandara Kertajati. Ke depan Kertajati akan dikembangkan menjadi bandara yang menangani e-commerce hub.
"Kita sudah menyediakan lahan 68 hektare dalam rangka ke depan menjadikan bandara Kertajati menjadi tempat pemberangkatan kargo dan juga penerbangan kargo,” kata Singgih.
Sejak beroperasi pertama kali pada 2018, Bandara Kertajati kesulitan menarik minat maskapai penerbangan untuk mendarat dan terbang dari bandara tersebut. Baru setelah Tol Cisumdawu yang menyambungkan antara Majalengka dengan Bandung beroperasi pada 2023, dan seiring penutupan Bandara Husein Sastrangera sebagai bandara komersial, beberapa penerbangan komersial mulai beroperasi di Kertajati.