Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bos Eiger Akui Kesalahan Soal Review YouTuber dan Tak Akan Pecat Timnya

CEO Eiger Indonesia Ronny Lukito mengakui insiden surat keberatan perusahaan kepada YouTuber bernama Dian Widiyanarko murni kesalahannya.

5 Februari 2021 | 18.44 WIB

Eiger. Twitter/@eigeradventure
Perbesar
Eiger. Twitter/@eigeradventure

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri atau Eiger Indonesia Ronny Lukito mengakui bahwa insiden surat keberatan yang dikirimkan perusahaan kepada YouTuber bernama Dian Widiyanarko murni kesalahannya. Ia memastikan kebijakan itu tidak diputuskan semata oleh tim hukum perusahaan yang meneken surat keberatan, seperti Hendra atau Femmy Vandriansyah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sejak viralnya kejadian ini, banyak orang yang bertanya-tanya apakah ini merupakan tindakan sepihak yang dilakukan oleh tim legal kami. Untuk itu, izinkan saya untuk menjelaskan bahwa surat keberatan tersebut adalah murni arahan dari saya dan bukan kesalahan tim legal kami, khususnya Hendra ataupun Femmy Vandriansyah yang namanya tengah disebut-sebut,” tutur Ronny dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 5 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Rony, sebelum melayangkan surat keberatan kepada YouTuber, ia telah diingatkan oleh tim perusahaan lantaran kebijakannya dinilai tidak tepat. Namun, peringatan itu tidak diindahkan. Ronny tetap meminta timnya menjalankan perintah untuk mengirim surat keberatan perusahaan.

Ronny memastikan perusahaan tidak memberhentikan tim hukumnya tersebut. Ia secara pribadi juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada pegawai Eiger yang terlibat dalam kasus ini karena kekeliruannya.

Ronny mengatakan persoalan tersebut serius dan menjadi pembelajaran yang berarti. Ia juga memandang peristiwa ini merupakan teguran. “Saya berjanji agar lebih bijak dan tidak arogan,” ucapnya.

Selanjutnya, Ronny menyilakan masyarakat secara terbuka memberi masukan kepada Eiger. “Bagaimana pun caranya dan apa pun isinya akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi kami,” ucapnya.

Kasus surat keberatan itu bermula saat Dian mengunggah ulasan produk kacamata jenis kerato buatan Eiger berjudul “REVIEW Kacamata Eiger Kerato I Cocok Jadi Kacamata Sepeda” pada 2020. Dalam video berdurasi sekitar 10 menit, Dian mengungkapkan kelebihan kacamata tersebut ketimbang merek internasional.

Dian mengatakan kacamata Eiger memiliki kualitas yang baik dengan harga yang lebih murah. Dian mengaku unggahan itu adalah ulasan jujur alias bukan konten iklan. Dian mempersilakan petikan unggahannya dikutip oleh Tempo.

Namun, manajemen Eiger justru melayangkan surat keberatan atas unggahan video itu. Surat yang ditandatangani HCGA & Legal General Manager Hendra ini dikirimkan pada 23 Desember 2020, namun baru disampaikan kepada Dian melalui surat elektronik pada Januari 2021.

Eiger memasalahkan tiga hal atas video buatan Dian. Pertama, manajemen menilai kualitas video produk kurang baik dari segi pengambilan gambar sehingga dapat menyebabkan produk terlihat berbeda, baik dari sisi warna, bahan, maupun detail.

Kedua, manajemen mempersoalkan adanya suara di luar video yang mengganggu tayangan alias noise sehingga informasi diklaim menjadi tidak jelas. Ketiga, manajemen memasalahkan latar pengambilan video yang kurang layak atau proper. Manajemen pun meminta Dian memperbaiki konten atau menghapusnya.

Dian lantas mengunggah surat resmi Eiger tersebut ke media semua sosialnya, yaitu di Instagram, Twitter, dan Facebook. Dian bercerita bahwa ia kaget terhadap sikap manajemen.

“Saya kan review produk enggak Anda endorse. Kalau Anda endorse atay ngiklan, boleh lah komplen begitu,” ucapnya. Dian menilai semestinya manajemen berterima kasih atas ulasan tersebut. Sebab, perusahaan memperoleh promosi secara cuma-cuma. Keluhan Dian lantas viral di media sosial.

Selain Dian, sejumlah YouTuber mengaku memperoleh surat serupa. Para pengulas produk menerima surat keberatan dari Eiger setelah mengunggah videonya.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus