Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Parapuar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menarik minat investor. Kawasan tersebut akan dibangun hotel dan glamping yang akan menjadi magnet baru bagi wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua investor yang sudah berkomitmen mebangun kawasan itu adalah Eiger dan Dusit. Penandatangan kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hariyanto dengan CEO EIGER MPI, Imanuel Wirajaya, dan Gerard C. Guillouet dari Dusit Group Representative, berlangsung awal pekan ini, disaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Uno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Parapuar berjarak sekitar 10 menit perjalanan dengan kendaraan dari Labuan Bajo. Kawasan itu menjadi bagian dari Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) Labuan Bajo. Dari Parapuar, wisatawan bisa menyaksikan panorama indah Labuan Bajo dengan gugusan pulau dan kapal wisata. Ada pula pula bentangan hutan yang seolah mengapit Kota Labuan Bajo.
Target investasi 50 juta dolar AS
Dalam siaran pers, Sandiaga mengatakan bahwa investasi Eiger dan Dusit International di Kawasan Parapuar diharapkan mampu menjaring lebih banyak investor. “Hari ini yang tanda tangan ada 2 investor dari Eiger dan Dusit. Tapi kita akan dorong lagi sampai 5 paling tidak untuk pencapaian target 50 juta dolar AS (sekitar Rp786 miliar) yang diinvestasikan di Parapuar,” kata Menparekraf.
Dusit International yang merupakan perusahaan perhotelan internasional itu berinvestasi di Parapuar dengan nilai 15 juta dolar AS atau sekitar Rp236 miliar. Sedangkan Eiger tertarik untuk mengembangkan glamorous camping atau glamping di Kawasan Parapuar untuk menambah atraksi dan daya tarik bagi pengunjung Parapuar.
Pembangunan kawasan ramah lingkungan
Plt. Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo, Flores, Fransiskus Xaverius Teguh menyampaikan Eiger dan Dusit akan memulai pembangunan hotel atau glamping pada pertengahan dan akhir tahun ini.
Ia mendorong hotel dan glamping yang akan dibangun Eiger dan Dusit agar berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan. Sehingga sesuai dengan konsep Parapuar yang menjadi kawasan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
“Jadi kami memperhatikan aspek-aspek ekologis termasuk juga nanti bangunannya harus disesuaikan, dan hal-hal yang menyangkut suplai air, itu hal-hal yang harus kita perhatikan termasuk juga pemberdayaan masyarakat,” kata Frans.
Dia menambahkan bahwa sudah ada belasan investor yang siap berinvestasi di Parapuar Labuan Bajo. "Ada investor dari luar negeri, juga dari dalam negeri. Tadi sudah dapat kabar sekitar 10-15 investor baik di dalam maupun luar negeri, tapi kita utamakan investor dari dalam negeri,” kata Frans.