Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat emas perhiasan mengalami inflasi selama 15 bulan berturut-turut per November 2024. Emas perhiasan juga menjadi komoditas utama yang mendorong inflasi komponen inti secara tahunan.
Emas perhiasan termasuk dalam kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, yang pada November 2024 menjadi kelompok kedua penyumbang utama inflasi. Tingkat inflasi kelompok ini pada November 2024 adalah sebesar 0,65 persen, utamanya didorong oleh emas perhiasan.
“Komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi selama 15 bulan terakhir,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memaparkan rilis Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Pada November 2024, emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 2,87 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Ini menandakan inflasi beruntun emas perhiasan selama 15 bulan terakhir sejak September 2023 hingga Oktober 2024. Inflasi tertinggi untuk komoditas ini terjadi pada April 2024, dengan angka 7,40 secara bulanan atau month to month (mtm).
Sementara itu, untuk inflasi mtm menurut komponen, inflasi pada November 2024 tercatat 0,30 persen dengan pendorong utama dari inflasi komponen bergejolak. Komponen inti mengalami inflasi 0,17 persen, dengan sumbangan inflasi 0,11 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.
Di sisi lain, tingkat inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) adalah sebesar 1,55 persen, yang berarti Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada November 2024. Inflasi tahunan utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi yang cukup signifikan adalah emas perhiasan dan nasi dengan lauk, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,36 persen dan 0,06 persen,” kata Amalia.
BPS mencatat perekonomian Indonesia pada November 2024 mengalami inflasi 0,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Amalia mengatakan terjadi kenaikan IHK dari 106,01 menjadi 106,33 pada bulan ini. Secara tahunan inflasi tercatat 1,55 persen, sedangkan sejak awal tahun atau year-to-date (ytd) inflasi sebesar 1,12 persen.
BPS mencatat komponen inti mengalami inflasi 0,17 persen. Sedangkan komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 0,12 persen dan komponen harga bergejolak mengalami inflasi 1,07 persen.
Ilona Esterina Piri berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Prabowo Yakin Tak Impor Beras Tahun 2025: Produksi Pangan Naik, Cadangan Pangan Terbesar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini