Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024. Pada kuartal I 2023, laba bersih BTPN Syariah tercatat sebesar Rp 425 miliar. Artinya, laba bersih turun sebesar Rp 161 miliar atau hampir 38 persen secara tahunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laba bersih BTPN Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang tercatat sebesar Rp 10,9 triliun. Sementara return on asset (RoA) dilaporkan terjaga 6,3 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) 47,6 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, capaian ini menunjukkan kesehatan bank untuk terus bertumbuh di masa mendatang. Menurut dia, kinerja BTPN Syariah tetap terjaga pada awal tahun.
"Hal ini tak lepas dari upaya bank yang selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan yang semakin intensif ke masyarakat inklusi," katanya dalam keterangan resmi pada Jumat, 26 April 2024.
Di samping itu, BTPN Syariah juga terus memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan secara konsisten. Salah satunya melalui program Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia (Bestee).
Selanjutnya: Program Bestee melibatkan ribuan fasilitator yang sebagian besar adalah....
Program Bestee melibatkan ribuan fasilitator yang sebagian besar adalah mahasiswa dari program Kampus Merdeka. Bentuknya berupa pendampingan dan pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing nasabah, agar keterampilan dalam mengelola usaha semakin meningkat.
"Kinerja yang terjaga tak lepas dari upaya kami yang semakin intensif dalam melakukan pendampingan serta menyalurkan pembiayaan yang selektif. Hal ini sebagai wujud komitmen kami yang senantiasa loyal dalam memberdayakan masyarakat inklusi," ujar Fachmy.
Nelci, salah satu nasabah BTPN Syariah di Kupang, Nusa Tenggara Timur menyatakan terbantu dengan program Bestee yang diberikan oleh BTPN Syariah. Sebelumnya, Nelci yang memproduksi kain tenun ini hanya menjual produknya secara offline. Setelah mendapatkan pendampingan melalui program Bestee, dia dapat memasarkan produknya lebih luas melalui media sosial Facebook, Instagram dan WhatsApp.
"Melalui program Bestee, kini saya dapat mempromosikan kain tenun di media sosial. Pelanggan saya sekarang bertambah bahkan sampai Jakarta," tuturnya.
Pada Desember 2023 saja, pendapatan Nelci sampai Rp 40 juta. "Melebihi omzet saya sebelumnya yang hanya sekitar Rp 1 sampai Rp 2 juta per bulan."
Pilihan Editor: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram