Bukan ancaman politik

UNI Soviet memiliki lebih banyak petani partikelir dibandingkan Amerika. Menurut Voprosy Ekonomiki, jurnal ekonomi penguasa Moskow, petani partikelir di negeri ini sekalipun hanya memiliki sebidang lahan kecil - berjumlah delapan juta jiwa, atau tiga kali jumlah petani partikelir Amerika. Tidak seperti kulaks, generasi awal petani, mereka dianggap bukan merupakan ancaman politik, hingga pemerintah pusat membiarkan mereka bebas mengolah lahan pertaniannya sendiri. Sementara itu, jumlah petani negara dan kolektif ditaksir meliputi 24 juta. Setiap rumah tangga petani kolektif rata-rata mengolah lahan 0,5 ha, sedangkan setiap petani negara mengolah lahan 0,3 ha untuk kepentingan mereka sendiri. Sekalipun lahan yang mereka olah hanya 5% dari seluruh wilayah pertanian di Soviet, mereka mampu menyediakan 25% dari seluruh kebutuhan akan gandum. Mereka juga mampu menghasilkan sekitar dua pertiga suplai tomat dan sepertiga suplai telur. Demikian Voprosy Ekonamiki seperti dikutip majalah The Economist belum lama ini.