Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bunga Acuan Naik, Bank Mandiri Tetap Pede Pertumbuhan Kredit 11 Persen

Bank Mandiri tidak berencana merevisi target pertumbuhan kredit pada 2022 meskipun suku bunga acuan naik 25 basis poin menjadi 3,75 persen.

26 Agustus 2022 | 05.00 WIB

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Perbesar
Gedung Bank Mandiri di Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak berencana merevisi target pertumbuhan kredit pada 2022 meskipun suku bunga acuan naik 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Perseroan optimistis target pertumbuhan kredit 11 persen tetap tercapai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Menurut kami kenaikan bunga acuan tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Bank Mandiri tetap optimis target pertumbuhan kredit sebesar 11 persen hingga akhir 2022 dapat terealisasi dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rudi menjelaskan, target tersebut tetap dipertahankan karena keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini sejalan dengan ekspektasi dan analisis tim ekonom Bank Mandiri. Kenaikan suku bunga acuan diperlukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah serta mengakselerasi pemulihan ekonomi di tengah ancaman tekanan inflasi.

Di sisi lain, Rudi mengatakan, dalam praktiknya penyesuaian kenaikan suku bunga acuan terhadap bunga pinjaman maupun simpanan juga bergantung pada kondisi likuiditas masing-masing perbankan, termasuk perhitungan pada tren suku bunga di pasar.

Sejak awal tahun, suku bunga deposito rupiah juga telah diturunkan Bank Mandiri sebesar 50-75 basis poin dari sebelumnya 3 persen pada Maret 2021 menjadi 2,25-2,5 persen pada Juli 2022.

Demikian pula untuk Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang secara rata-rata untuk seluruh segmen telah turun 167 basis poin sepanjang 2021 sampai dengan 2022. Penurunan terbesar pada suku bunga dasar kredit untuk segmen konsumsi.

Sementara itu, tingkat likuiditas Bank Mandiri menurut Rudi masih mencukupi. Tercermin dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) bank only Bank Mandiri per Juli 2022 yang masih di level 87,48 persen dengan tren pertumbuhan dana pihak ketiga yang masih terjadi serta didominasi oleh dana murah (CASA). 

Per Juli 2022 total DPK Bank Mandiri telah mencapai Rp 1.013,08 triliun, tumbuh 8,78 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut antara lain disumbang oleh CASA yang tumbuh 11,82 persen yoy menjadi Rp 768,09 triliun.

Selanjutnya: Per Juli 2022, penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 11,38 persen. 

Adapun ihwal penyaluran kredit, sampai dengan akhir Juli 2022 total penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only tumbuh 11,38 persen yoy. Pertumbuhan ini ditopang oleh tren perbaikan dari seluruh segmen, khususnya segmen wholesale yang dengan pertumbuhan 10,8 persen secara yoy. Di samping itu, kredit di segmen ritel tumbuh 12,53 persen yoy.

Sebelumnya, dewan gubernur BI pada Rabu, 23 Agustus 2022 menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) setelah selama 18 tahun berturut-turut di tahan di level 3,5 persen sejak Febuari 2021.

"Keputusan kenaikan suku bunga kebijakan tersebut sebagai langkah preventif dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengumumkan naiknya suku bunga acuan.

Sejalan dengan keputusan tersebut, BI menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 3 persen, dan suku bunga Lending Facility 4,5 persen. Masing-masing naik 25 basis poin.

Perry mengatakan kenaikan suku bunga acuan untuk memitigasi ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM non subsidi dan inflasi volatile food.

"Serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat," ujar Perry lebih jauh soal penyebab suku bunga acuan naik.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus