Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Circle Artinya Apa? Ini Pengertiannya dalam Bahasa Gaul

Dalam bahasa gaul, circle artinya sebuah lingkaran hubungan sosial atau pertemanan. Ini penjelasan dan cara membangunnya.

16 Januari 2025 | 22.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi perempuan dan teman-temannya. Foto: Unsplash.com/Priscilla Du Preez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Secara umum, circle artinya lingkaran. Namun dalam konteks percakapan sehari-hari, istilah ini memiliki makna yang berbeda, terutama dalam hubungan sosial. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Circle adalah salah satu istilah yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Istilah asing ini menjadi bahasa gaul yang populer di media sosial dan banyak digunakan berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, apa sebenarnya arti dari kata circle tersebut dan apa hubungannya dengan hubungan sosial di masyarakat? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Arti Circle dalam Bahasa Gaul

Circle adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris. Sementara dalam bahasa Indonesia, circle artinya lingkaran. Namun dalam bahasa gaul, circle artinya adalah sebuah lingkaran hubungan sosial. 

Cambridge Dictionary juga mengartikan circle sebagai sekelompok orang dengan hubungan keluarga, pekerjaan, atau sosial.

Istilah circle sering merujuk pada kelompok pertemanan atau komunitas tempat seseorang berinteraksi secara rutin. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan lingkaran sosial tertentu yang memiliki minat, nilai, atau tujuan yang sama.

Misalnya, seseorang mengatakan bahwa dia telah bergabung dengan circle pecinta buku. Dengan demikian, artinya dia telah bergabung dengan komunitas atau kelompok orang yang memiliki minat serupa dalam membaca buku.

Walaupun circle dapat berarti luas, seperti sekelompok orang yang memiliki hobi sama, bekerja di tempat yang sama, dan lain sebagainya. 

Namun dalam hubungan pertemanan, circle kerap identik dengan orang-orang eksklusif yang tidak hanya dekat tetapi juga memiliki komitmen tentang hubungan tersebut.

Circle yang baik akan saling menerima, memahami, dan mempercayai satu sama lain. Lingkaran pertemanan yang sehat juga dapat membantu individu berkembang, merasa diterima, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri.

Sementara circle yang membawa pengaruh negatif kerap kali disebut sebagai circle toxic. Dalam hal ini, hubungan pertemanan biasanya ditandai dengan adanya perilaku manipulatif, kurangnya rasa hormat, serta seringnya terjadi konflik yang tidak sehat. 

Alih-alih saling mendukung, circle ini justru dapat membuat seseorang merasa rendah diri, tertekan, atau kehilangan jati diri.

Cara Membangun Circle Pertemanan

Membangun sebuah circle artinya menciptakan komunitas pertemanan baru yang solid. Ini merupakan salah satu hal paling berharga dalam kehidupan, namun kerap terasa menantang, terutama di era modern ketika kesibukan dan tekanan hidup begitu mendominasi. 

Namun pada dasarnya, setiap individu memiliki keinginan mendalam untuk tetap terhubung dan menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain. 

Melansir dari This Evergreen Home, berikut beberapa cara membangun circle pertemanan yang baik.

1. Mulailah dengan Tindakan Sederhana

Sering kali, pertemanan yang erat dimulai dari langkah kecil. Memberikan senyuman, menyapa dengan ramah, atau sekadar melakukan kontak mata dapat menjadi awal terciptanya hubungan yang lebih dalam. 

Meski rutinitas harian bisa menyibukkan, upaya untuk lebih terbuka terhadap sekitar dapat membawa dampak positif yang tidak terduga.

2. Temukan Tempat yang Membuat Nyaman

Bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat serupa bisa dimulai dari berada di tempat yang membuat Anda merasa nyaman. 

Aktivitas seperti mendaki, melukis, atau sekadar berkunjung ke toko buku favorit dapat menjadi momen tepat untuk menjalin koneksi. Saat merasa rileks, Anda cenderung lebih autentik, sehingga interaksi yang terjalin pun terasa lebih alami.

3. Jaga Konsistensi

Konsistensi adalah kunci dalam membangun hubungan yang erat. Pertemanan yang berkembang membutuhkan upaya berkelanjutan, bukan sekadar pertemuan sesekali. 

Hal ini tidak berarti harus selalu menghabiskan waktu bersama, namun menjaga komunikasi yang teratur dapat memperkuat ikatan.

4. Dengarkan dengan Tulus

Setiap orang ingin dihargai, dan salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kepedulian adalah dengan mendengarkan secara aktif. 

Letakkan ponsel, lakukan kontak mata, dan hadir sepenuhnya dalam percakapan. Ketika seseorang merasa dihargai melalui perhatian yang tulus, hubungan yang terjalin akan menjadi lebih mendalam.

5. Berani Membuka Diri

Persahabatan sejati seringkali membutuhkan keberanian untuk menunjukkan sisi rentan diri. Meskipun mungkin menakutkan, terutama jika pernah terluka sebelumnya, memperlihatkan diri apa adanya, termasuk kekurangan, dapat menciptakan hubungan yang lebih autentik dan kuat.

6. Ciptakan Kesempatan untuk Terhubung

Circle artinya lingkaran pertemanan. Hal ini berarti mengumpulkan orang-orang dalam suatu momen bersama dapat mempererat hubungan dalam komunitas. 

Tidak perlu menjadi penyelenggara acara yang hebat. Cukup dengan mengadakan makan malam sederhana, mengatur kegiatan akhir pekan seperti mendaki, atau mengundang teman menonton film bersama sudah cukup untuk memperkuat ikatan pertemanan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus