Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Belum ada keputusan ihwal lahan yang bakal digarap Muhammadiyah dan NU, tapi pemerintah menyebutkan dua lokasi yang berpotensi menjadi milik kedua organisasi kemasyarakatan keagamaan ini: lahan bekas PT Kaltim Prima Coal serta PT Arutmin Indonesia.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia Hendra Sinadia mengingatkan bahwa potensi keuntungan sebesar itu tak serta-merta bisa diraih, terutama oleh pemain baru pada awal masa operasinya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia Gita Mahyarani pun menjelaskan bahwa butuh waktu untuk bisa mengantongi pendapatan dari tambang batu bara.
NAHDLATUL Ulama atau NU dan Muhammadiyah menyatakan minat mereka mengelola tambang batu bara di tengah kritik. Belum ada keputusan ihwal lahan yang bakal mereka garap, tapi pemerintah menyebutkan dua lokasi yang berpotensi menjadi milik kedua organisasi kemasyarakatan keagamaan ini: lahan bekas PT Kaltim Prima Coal serta PT Arutmin Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo