Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Group menginformasikan pembatalan 13 rute penerbangan dari dan ke Manado dampak dari penutupan Bandara Sam Ratulangi karena erupsi Gunung Ruang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan pembatalan penerbangan sebagai langkah mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Maka penerbangan Lion Group dari dan menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi mengalami pembatalan," ujar Danang dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 April 2024.
Danang menyebutkan 13 rute yang terdampat meliputi: Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Sorong, Gorontalo, Kao, Labuha, Luwuk, Melonguane, Palu, Tahuna dan Ternate.
Danang mengatakan, pembatalan penerbangan itu juga sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas penerbangan sipil nomor NOTAM A1000/24 NOTAMR A0999/24 bahwa Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) ditutup sementara pada Kamis (18/ 04) hingga pukul 24.00 WITA, dikarenakan dampak erupsi Gunung Ruang.
Lion Group telah menginformasikan kepada seluruh penumpang tentang pembatalan sementara penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang. "Lion Group akan mengakomodasi apabila ada permintaan perubahan jadwal penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi penumpang yang terdampak," kata Danang.
Danang menegaskan, pembatalan sementara penerbangan dimaksud disebabkan oleh keadaan force majeure, peristiwa yang tidak dapat diprediksi atau dicegah diluar kemampuan perusahaan.
Dalam hal ini, kata Danang, erupsi Gunung Ruang adalah peristiwa force majeure yang mengganggu operasional penerbangan Lion Group dari dan ke Manado.
Selanjutnya: Operasional dan layanan penerbangan Lion Group....
Operasional dan layanan penerbangan Lion Group dari dan ke Manado akan beroperasi kembali setelah Bandar Udara Sam Ratulangi dinyatakan aman untuk penerbangan berdasarkan pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan.
Lion Group senantiasa berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, seperti pengelola bandar udara, AirNav Indonesia, BMKG, dan pihak terkait lainnya, untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada para penumpang.
Danang menambahkan, abu vulkanim sangat menganggu keselamatan penerbangan karena menyebabkan:
1. Abrasi Permukaan Pesawat:
Partikel abu vulkanik yang keras dan tajam dapat menggores permukaan pesawat, termasuk kaca depan kokpit dan sayap.
Abu vulkanik di atmosfer bisa signifikan mengurangi visibilitas, membahayakan terutama saat lepas landas dan mendarat.
Dapat mengganggu aerodinamika pesawat.
2. Kerusakan pada Mesin:
Abu vulkanik yang masuk ke mesin dapat meleleh dan kemudian mengeras, mengganggu aliran udara dan efisiensi mesin.
Dalam kondisi tertentu, hal ini dapat menyebabkan mesin berhenti beroperasi.
3. Gangguan pada Sistem Elektronik:
Partikel abu bersifat konduktif dan abrasif, berpotensi merusak sistem elektronik dan instrumen pesawat.
4. Kerusakan pada Infrastruktur Bandara:
Abu tebal di landasan pacu meningkatkan risiko saat lepas landas atau mendarat.
Abu juga bisa menyumbat dan merusak sistem serta instrumen bandar udara.