Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Deretan Kritik Wamenaker soal Perjanjian Kerja Kemitraan Aplikator Transportasi Online

Wamenaker Immanuel Ebenezer mengkritik sistem kerja mitra saat menyambangi para demonstran yakni pengemudi transportasi online.

17 Februari 2025 | 18.11 WIB

Wamenaker Immanuel Ebenezer menyambangi pengemudi online yang demo di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Wamenaker Immanuel Ebenezer menyambangi pengemudi online yang demo di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel mengkritik perjanjian kerja kemitraan yang menjadi praktik umum dari perusahaan penyedia aplikasi transportasi online. Menurut Noel, sistem kerja mitra dalam praktiknya menciptakan ketidakpastian bagi para pengemudi ojek online (ojol), taksi online (taksol), hingga kurir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seharusnya, kata Noel, perjanjian kerja kemitraan menempatkan pengemudi sebagai rekan yang setara dengan aplikator. "Mitra ini kan menurut kawan-kawan driver ojek, bahkan kita sebagai pemerintah, itu definisinya tidak seperti definisinya para aplikator. Namanya kemitraan itu seimbang dan sejajar," kata Noel saat menyambangi demonstrasi puluhan pengemudi online di kantornya, Jakarta pada Senin, 17 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Noel menilai praktik hubungan kerja antara aplikator dan pengemudi online selama ini belum menunjukkan kesetaraan itu. Sebab, aplikator bisa secara sepihak memberikan sanksi kepada pengemudi. "Lantas mereka bikin aturan semau mereka tanpa mereka ada kesepakatan dari para driver, ya enggak bisa dong. Berarti tidak sejajar, bukan mitra namanya," ucap Noel.

Dia pun menyampaikan ada ketidaksesuaian definisi kemitraan sehingga bisa menyebabkan ketidakpastian bagi para pengemudi online. Akibatnya, kata Noel, praktiknya oleh aplikator selama ini tidak sesuai dengan semangat kemitraan.

Noel berkata pemerintah akan lebih terlibat dalam memastikan langkah-langkah aplikator tetap memenuhi hak para pengemudi. Dia memberi contoh berbagai kebijakan potongan harga dari aplikator yang kemudian membebani pengemudi.

"Pemotongan-pemotongan ini kan sepihak doang yang disampaikan oleh aplikator, kita tidak tahu reason-nya apa ya, tapi ketika itu merugikan driver ya enggak bisa dong. Kita tidak mau mereka semau-maunya saja bikin aturan tanpa kita sebagai negara mengetahui. Karena setiap keputusan, setiap kebijakan, negara harus tahu," ujar dia.

Noel mengklaim pemerintah akan mengupayakan regulasi agar pengemudi online dianggap sebagai pekerja dan bukan lagi mitra aplikator. "Ke depan ini kita akan membangun yang namanya regulasi terkait legal standing mereka (pengemudi), bahwa mereka adalah sebagai pekerja, bukan lagi mitra. Itu penting sekali," kata Noel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus