Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dirut BEI Ungkap Kondisi Menantang Pasar Modal di 2024: Kami Tidak Keluarkan Kebijakan Populis

BEI tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan populis di tengah situasi menantang pasar modal sepanjang 2024.

30 Desember 2024 | 16.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman (kedua dari kiri) bersama jajaran pimpinan self-regulatory organization pasar modal dalam konferensi pers penutupan perdagangan BEI 2024, Senin, 30 Desember 2024. TEMPO/Hammam Izzuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengatakan 2024 menjadi tahun yang menantang bagi pasar modal Indonesia. Menurutnya, untuk menghadapi kondisi terkini perekonomian dan pasar modal BEI tidak selalu mengeluarkan kebijakan yang populis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kebijakan yang dikeluarkan oleh bursa tidak populis. Tapi kami percaya bahwa ini semua kita lakukan demi kemajuan pasar modal Indonesia,” kata Iman dalam konferensi pers penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di kawasan SCBD, Senin, 30 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iman mengakui pada akhir 2024, IHSG mengalami penurunan. Namun, ia menyoroti rekor tertinggi sepanjang IHSG yang pernah dicapai tahun ini, tepatnya pada 19 September 2024 saat menyentuh level 7.905. Saat mencapai rekor tersebut, kata dia, kapitalisasi pasar busa mencapai Rp13.200 triliun.

Selain itu, Iman mengatakan tahun ini jumlah perusahaan yang melantai di bursa menurun dari 2023. Sepanjang 2024 hanya ada 41 perusahaan yang melakukan initial public offering atau IPO sementara pada 2023 jumlahnya mencapai 79. Tahun ini perusahaan yang IPO tercatat paling sedikit sejak 2019.

“Namun di pipeline masih ada 21 calon perusahaan tercatat dengan dana yang diperoleh atau fundrise Rp14,3 triliun,” kata dia.

Menyongsong 2025, Iman mengatakan BEI menargetkan sejumlah hal penting. Salah satunya penambahan 2 juta investor baru. Hingga 27 Desember 2024, tercatat sudah ada 14,8 juta investor pasar modal.

Iman memaparkan pertumbuhan investor pasar modal di Indonesia tumbuh pesat beberapa tahun terakhir. Pada 2020, jumlah investor pasar modal berada di angka 3,9 juta. Tumbuh menjadi 7,5 juta pada 2021, 10,3 juta pada 2022, 12,2 juta pada 2023, dan menembus 14,8 juta investor per 27 Desember 2024.

Salah satu cara yang dilakukan untuk menambah jumlah investor yakni dengan menggencarkan kegiatan edukasi. Sepanjang 2024, kata Iman, BEI menggelar 33.955 kegiatan edukasi baik secara luring maupun daring.

“Saat ini juga diperkuat dengan pengembangan pasar lewat 952 galeri investasi di seluruh Indonesia dan aplikasi IDX Mobile,” ujarnya.

Selain jumlah investor, BEI menargetkan ada 66 emiten baru yang IPO tahun depan. Iman juga menargetkan rata-rata nilai transaksi bursa bisa mencapai Rp13,5 triliun per hari tahun depan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus