Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dua Alasan United Tractors Naikkan Target Produksi Batu Bara di 2023

Pertambangan batu bara diioperasikan PT United Tractors Tbk. (UNTR) melalui anak usahanya, yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

25 Agustus 2023 | 10.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
unitedtractors.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT United Tractors Tbk. (UNTR) merevisi dan meningkatkan target pertumbuhan produksi batu bara tahun 2023 menjadi 10-15 persen, yang sebelumnya sebesar 5-6 persen. Pertambangan batu bara tersebut dioperasikan UNTR melalui anak usahanya, yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tahun ini kami memprediksi atau berharap pertumbuhan PAMA sekitar 5-6 persen, namun sampai dengan bulan Juli, pertumbuhan produksi PAMA lebih tinggi dari target,” ungkap Investor Relations PT United Tractor Tbk. (UNTR) Ari Setiyawan dalam Workshop Wartawan United Tractors 2023, Rabu, 23 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ari mencatat produksi batu bara PAMA tumbuh 17 persen menjadi 71 juta ton dari 51 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Tak hanya itu, overburden removal atau pengupasan lapisan tanah juga tumbuh 21 persen menjadi 627 juta bank cubic metre (bcm) dari 519 juta bcm.

Ia mengklaim peningkatan produksi PAMA didorong oleh dua hal. Pertama, cuaca yang lebih kering. Menurutnya, jenis cuaca tersebut lebih kondusif untuk operasi tambang. Kedua, ia menyebutkan ketersediaan alat berat untuk mengejar target produksi.

Di sisi lain, PT Tuah Turangga Agung (TTA), anak usaha UNTR lainnya, telah berhasil meningkatkan penjualan batu bara sebesar 10 persen. Ari mengklaim capaian tersebut memperoleh total volume sebesar 7,2 juta ton sampai bulan Juli 2023. “Tahun ini, kami berharap penjualan batu bara melalui TTA meningkat 10,7 juta ton dari penjualan tahun lalu sebesar 9,9 juta,” lanjutnya.

Ia menyebutkan, sebagian besar konsesi tambang batu bara TTA berada di Kalimantan Tengah, sehingga sangat pertumbuhannya dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Ia mengatakan penjualan batu bara dari TTA umumnya dipengaruhi dari kondisi pengangkutan batu bara melalui sungai.

Ari menilai pengangkutan batu bara tidak bisa dilakukan pada musim kemarau air karena sungai berada di bawah normal. “Kedepannya, sekiranya penjualan naik atau turun bukan karena permintaan, tetapi lebih karena tantangan pengangkutan batu bara,” katanya. 

Berikutnya, Ari menyebutkan Tambang Emas UNTR yang dioperasikan melalui Martabe. Ia menjelaskan, sampai dengan Juli 2023, tambang emas Martabe mencatat total volume penjualan setara emas sebesar 126 ribu ounces atau turun 25 persen dari 168 ribu ounces. Ia mengatakan penurunan tersebut memungkinkan UNTR dapat fokus pada rencana jangka panjang dan meningkatkan keberlanjutan tambang.

IRMA AULIA IRAWAN

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus