Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Audrey Adinawa dan Emely Kumalaputra resah dengan tingginya angka putus sekolah di Indonesia. Sebanyak 64 persen murid sekolah dasar tak meneruskan sekolah sampai sekolah menengah atas. Dan hanya 30 persen pelajar yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kondisi ini membuat dua remaja yang masih duduk di bangku SMP ini berinisiatif membuat program pelatihan musik klasik gratis yang mereka beri nama Be Sharp.
"Kami berlatih musik sejak kecil dan merasa bahwa musik memiliki banyak manfaat. Kami berharap ini bisa mengurangi jumlah anak yang putus sekolah," kata Emely, di Jakarta International Theatre, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad, 24 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pengalaman Audrey dan Emely, berlatih musik membuat mereka lebih bisa berkonsentrasi, menumbuhkan komitmen dan disiplin, juga membantu meningkatkan kemampuan kognitif. "Musik juga membuat kami lebih bahagia," kata Audrey.Konser amal bertajuk "Thank You for the Music" oleh Be Sharp dan The Suzuki Music Association of Indonesia (SMAI) Group, 24 November 2019 di Jakarta International Theatre, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Tempo/Nur Alfiyah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Be Sharp sudah melatih 120 anak SD. Mereka berasal dari empat sekolah: tiga sekolah berada di Jakarta dan satu sekolah lain ada di Bandung. Semuanya dipinjami alat musik gitar atau biola. Sekali dalam sepekan, ada guru yang datang mengajari mereka. "Kami mengumpulkan dana dari sponsor untuk memberikan pelatihan gratis tersebut," kata Audrey.
Akhir November lalu mereka mengadakan konser amal di Jakarta International Theatre. Murid dari Be Sharp tampil di pertengahan acara bersama The Suzuki Music Association of Indonesia (SMAI) Group. Konser amal ini juga menampilkan para pemain musik kondang. Di antaranya pemain biola Iskandar Widjaja, penyanyi Pepita Salim, pianis Ananda Sukarlan. "Musik bagus untuk perkembangan anak, entah itu musik klasik atau yang lain," kata Iskandar.