Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir Akui Pemanfaatan Aset BUMN di Kota Tua Belum Maksimal

Erick Thohir tertarik mengubah wajah aset BUMN di Kota Tua agar lebih bermanfaat dan lebih maksimal, seperti halnya gedung Sarinah.

27 Juni 2022 | 06.26 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung ke Urban Sneaker Society (USS) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. ANTARA/HO-Kementerian BUMN
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung ke Urban Sneaker Society (USS) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. ANTARA/HO-Kementerian BUMN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui pemanfaatan aset perusahaan pelat merah di kawasan Kota Tua, Jakarta, belum maksimal. Gedung-gedung milik BUMN, seperti Bank Mandiri, Jasindo, Kerta Niaga, dan Cipta Niaga belum digunakan secara maksimal, 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jika Sarinah mampu kita ubah, Kota Tua Harus juga bisa," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Minggu malam, 26 Juni 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Erick berkunjung ke Kota Tua, Jakarta Utara, pada Minggu siang. Di kawasan seluas 1,3 kilometer persegi, yang juga disebut Batavia Lama, Erick melihat kondisi beberapa gedung milik BUMN. 

Mantan bos Inter Milan ini menyatakan ketertarikannya untuk mengubah wajah aset BUMN di Kota Tua agar lebih bermanfaat dan lebih maksimal, seperti halnya gedung Sarinah di Jakarta Pusat. "Saya tertarik dan terinspirasi melihat bangunan di sekitar Kota Tua ini," ucapnya. 

Erick mencontohkan aset-aset bersejarah ada yang sudah dimanfaatkan dengan baik. Misalnya, gedung Filateli Pos yang kini menjadi Pos Bloc di kawasabn Pasar Baru. Area itu menampung bisnis UMKM, produk lokal, hingga kegiatan seni dan budaya. 

Merujuk pada renovasi terhadap gedung Sarinah yang mengutamakan konsep urban forest dan outdoor space, Erick berujar Kota Tua juga bakal mengalami transformasi serupa. Terlebih, ucap dia, nilai histori Kota Tua lebih kental seiring dengan pembentukan kota Jakarta sebagai ibu kota negara.

"Jika Sarinah kini menjadi daya tarik dan ikon baru Jakarta, Kota Tua akan hadir dengan impresi berbeda, namun memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat karena juga akan ada UMKM, produk lokal, pentas seni dan budaya," ucap Erick. 

Erick mengatakan trasnformasi aset BUMN di Kota Tua akan berjalan tahun depan. "Tahun depan akan disinergikan dengan pembangunan kota tua secara menyeluruh," tutur Erick. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus