Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan penerapan program campuran biodiesel 30 persen (B30) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar hingga 9 juta kiloliter (KL) per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengatakan konsumsi solar dalam negeri saat ini mencapai sekitar 32 juta KL per tahun. Sebanyak 30 persen dari jumlah tersebut atau 9 juta KL akan digantikan dengan minyak kelapa sawit.
“Mungkin sekitar 8,1-8,2 juta ton,” ujar Dadan di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.
Menurut Dadan, ketersediaan minyak sawit dalam negeri sekarang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penerapan program B30. Hal ini mengingat kapasitas produksi bahan bakar nabati dalam negeri sudah mencapai 12 juta KL.
"Kapasitas 12 juta KL, yang dibutuhkan 9 juta KL, cukup untuk B30. Malah sisa 3 juta KL,” ucapnya.
Terkait rencana percepatan penerapan B30 pada tahun depan, Kementerian ESDM menyatakan pemerintah tidak hanya memastikan ketersediaan bahan baku tapi juga kesiapan mesin dari industri.
Beberapa usulan pelaku industri juga akan menjadi pertimbangan pemerintah, seperti cara pencampuran biodiesel. "Cara mencampurnya juga harus siap. Kalau biodieselnya bagus, BBM bagus. Tapi (kalau) cara mencampurnya tidak benar, disimpan tidak benar, itu juga pengaruh. Teman-teman di Komite Teknis Bionergi sudah menyusun dan menerapkan untuk pedoman handling biodiesel," ungkap Dadan.
Kementerian ESDM telah menjadwalkan pelaksanaan uji jalan atau road test penggunaan campuran biodiesel 30 persen (B30) ini mulai bulan depan. Road test akan berlangsung selama enam bulan, yakni Agustus 2018 hingga Maret 2019.
Rencananya, uji coba akan dilakukan dengan jarak tempuh 40 ribu kilometer (km) dengan rute Serpong-Tol Jagorawi-Puncak-Cianjur-Padalarang-Cileunyi-Bandung-Lembang-Subang-Cikampek-Pamanukan-Karawang-Cibitung-Serpong.
Bila hasil road test penggunaan campuran biodiesel 30 persen itu dinyatakan berhasil, Pemerintah akan melakukan review dan finalisasi spek SNI biodiesel yang diperkirakan berlangsung Januari-Mei 2019.