Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Garap Nikel di Blok Pomalaa, Vale Gandeng Produsen Mobil Global Ford

PT Vale Indonesia Tbk atau Vale dan perusahaan China Zhejiang Huayou Cobalt Co. atau Huayou mengumumkan kesepakatan dengan produsen mobil global asal Amerika Serikat Ford Motor Co. (Ford) di proyek High-Pressure Acid Leach atau HPAL Blok Pomalaa.

31 Maret 2023 | 18.46 WIB

Dalam satu area penambangan PT Vale Indonesia Tbk mengoperasikan dua bulldozer untuk mengupas dan meratakan lahan, satu alat gali, dan tujuh truk untuk transportasi hasil galian. Tempo/Caesar Akbar
Perbesar
Dalam satu area penambangan PT Vale Indonesia Tbk mengoperasikan dua bulldozer untuk mengupas dan meratakan lahan, satu alat gali, dan tujuh truk untuk transportasi hasil galian. Tempo/Caesar Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk atau Vale dan perusahaan China Zhejiang Huayou Cobalt Co. atau Huayou mengumumkan kesepakatan dengan produsen mobil global asal Amerika Serikat Ford Motor Co. (Ford) di proyek High-Pressure Acid Leach atau HPAL Blok Pomalaa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini disepakati pada Kamis, 30 Maret 2023. Ketiga perusahaan tersebut akan melakukan penyertaan modal di proyek HPAL Blok Pomalaa yang mengolah bijih pasokan Vale dari tambang Blok Pomalaa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menanamkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola kami ke dalam semua yang kami lakukan, dan hasilnya adalah kolaborasi unik dengan pembuat mobil global Ford dan pemroses mineral global terkemuka Huayou untuk berinvestasi bersama dalam proyek ini,” kata Kepala Eksekutif Vale, Febriany Eddy, dalam keterangan persnya pada Kamis 30 Maret 2023.

Dia mengatakan kesepakatan tersebut merupakan kelanjutan dari ground breaking Blok Pomalaa Vale pada November lalu. Seperti diketahui, blok tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional dengan investasi hingga Rp 67,5 triliun dan diperkirakan akan mempekerjakan sekitar 12 ribu pekerjaan konstruksi.

Febriany menilai, kolaborasi ini akan menyediakan bahan-bahan penting untuk peralihan industri otomotif ke EV dan meningkatkan industri manufaktur EV Indonesia, serta mendukung rencana Ford untuk menghasilkan laju produksi 2 juta EV pada akhir 2026 dan skala lebih lanjut secara bertahap.

Pabrik HPAL nantinya akan menghasilkan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), yaitu produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai EV dengan katoda kaya nikel. 

Pabrik HPAL ini, kata dia, akan beroperasi di bawah naungan PT Kolaka Nickel Indonesia di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Proyek HPAL Blok Pomalaa bisa menghasilkan hingga 120 kiloton MHP per tahun.

Sementara itu, persiapan lokasi awal proyek HPAL Blok Pomalaa telah dimulai. Konstruksi penuh diharapkan bisa dimulai tahun ini dan operasi komersial pada 2026.

 

Pilihan Editor: Jokowi Bahas Nasib Vale Usai Teken Investasi US$ 4,5 Miliar dengan Ford dan Huayou

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus