Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah mengumumkan penetapan hasil penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama di tahun 2025, yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI027. Total nilai penjualannya sebesar Rp 37,36 triliun, dengan rincian obligasi tenor 3 tahun ORI027T3 sejumlah Rp 32,96 triliun dan tenor 6 tahun ORI027T6 sejumlah Rp 4,39 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari sisi jumlah investor, ORI027T3 dan ORI027T6 menarik 86.624 investor. Angka itu melampaui rekor sebelumnya sejumlah 70.467 investor pada penerbitan ST013.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“ORI027T3 dan ORI027T6 yang ditawarkan pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025, mencatatkan rekor pemesanan tertinggi dalam sejarah penerbitan SBN ritel, baik dari sisi nominal maupun jumlah investor,” demikian tertulis dalam keterangan resmi DJPPR Kementerian Keuangan, dikutip Sabtu, 1 Maret 2025.
Jumlah 86.624 investor ini terdiri atas 76.866 investor ORI027T3 dan 14.292 investor ORI027T6. Dari total investor tersebut, sejumlah 28,96 persen atau sebanyak 25.087 merupakan investor baru. Kemudian, pada ORI027T3 dan ORI027T6 terdapat 6.944 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta, yaitu 7 persen dari total investor atau 0,02 persen dari total nominal.
Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial (1980-2000) mendominasi investor ORI027T3 dan ORI027T6 sebesar 45,9 persen. Sementara itu, generasi Z (kelahiran setelah tahun 2000) turut menyumbang 4,5 persen jumlah investor kali ini. Namun secara nominal, masih didominasi oleh generasi X (1965-1979) sebesar 39 persen dan generasi baby boomers (1946-1964) sebesar 35 persen.
Sementara berdasarkan profesi, pegawai swasta masih mendominasi jumlah investor ORI027T3 dan ORI027T6 sebesar 33,8 persen. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan sebesar 39 persen.
Berdasarkan gender, jumlah investor ORI027T3 dan ORI027T6 didominasi investor perempuan sebesar 58 persen. Secara nominal, investor perempuan juga kembali mendominasi sebesar 50,2 persen. Selain itu, apabila dilihat berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat empat besar investor ORI027T3 dan ORI027T6, dengan sumbangan 9,5 persen terhadap penjualan.
Adapun rekor pemesanan nominal tertinggi sebelumnya terjadi pada penerbitan seri SR008 tahun 2016 sebesar Rp 31,5 triliun.
Tingginya pemesanan ORI027T3 dan ORI027T6, menurut keterangan Kementerian Keuangan, didorong oleh reinvestasi SBN ritel yang jatuh tempo. Selama masa penawaran terdapat dua seri SBN ritel yang jatuh tempo, yaitu SBR012T2 senilai Rp 16,7 triliun pada 10 Februari 2025 dan ORI021 senilai Rp 25,06 triliun pada 15 Februari 2025. Sebanyak 75 persen dari total penjualan ORI027T3 dan ORI027T6, yaitu sejumlah Rp 27,8 triliun, berasal dari reinvestasi kedua seri SBN ritel yang jatuh tempo tersebut.