Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan bahwa serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, tidak berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Menurut dia, pelemahan rupiah beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh menguatnya dolar Amerika Serikat.
"Saya lihat tidak berdampak. Rupiah melemah lebih karena di pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan ketenagakerjaan di AS bagus dan membuat dolar AS menguat dibandingkan mata uang lain," kata Agus dalam acara buka bersama di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Senin, 29 Mei 2017.
Baca: Jasad Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Diambil Keluarga Sore Ini
Agus menyatakan keprihatinannya atas pengeboman di Kampung Melayu tersebut. Namun, Agus menegaskan bahwa serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu itu tidak berdampak terhadap pasar uang Indonesia. "Tidak berpengaruh," ujar Agus menambahkan.
Pada 24 Mei lalu , serangan bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu. Menurut saksi mata, terjadi dua ledakan dalam peristiwa tersebut. Kedua bom tersebut meledak di dekat toilet halte bus Transjakarta Kampung Melayu yang ada di terminal itu.
Simak: 9 Fakta Teror Bom Kampung Melayu
Menurut aparat kepolisian, terdapat 11 korban yang terluka akibat serangan bom bunuh diri tersebut. Adapun korban tewas berjumlah lima orang. Tiga diantara korban tewas tersebut adalah polisi. Sementara itu, dua korban tewas lainnya adalah pelaku bom bunuh diri.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini