Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Gudang Garam Bakal Bangun Bandara Pertama di Kediri

Gudang Garam menjadi pemrakarsa pembangunan Bandara Kediri.

10 Maret 2018 | 09.55 WIB

Pabrik PT Gudang Garam Tbk. Kediri, Jawa Timur. ANTARA/Arief Priyono
Perbesar
Pabrik PT Gudang Garam Tbk. Kediri, Jawa Timur. ANTARA/Arief Priyono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk berencana membangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Wakil Direktur PT Gudang Garam Susanto Widiatmoko mengatakan pembangunan bandara ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami menjadi pemrakarsa pembangunan adanya bandara di Kediri. Ini masih baru tahap awal sekali. Kita baru minta izin kepada pemerintah untuk bisa dibangunnya bandara di Kediri," kata Susanto di Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta, Jumat, 9 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kendati demikian, Susanto mengatakan masih belum bisa memprediksi kapan pembangunan bandara bisa dimulai. Ia juga mengaku pihaknya masih menghitung nilai investasi pembangunan bandara. "Kita masih belum bisa memprediksi kira-kira kapan. Semuanya kita serahkan ke Pak Dirjen untuk membantu kita menata semuanya," tuturnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso secara terpisah menjelaskan minat tersebut telah diajukan perusahaan rokok itu kepada pemerintah. Mereka disebutnya tengah mengajukan izin prinsip untuk investasi.

Agus mengatakan Kementerian Perhubungan masih akan menunggu rekomendasi pemerintah daerah untuk pengajuan rencana tersebut.

Ada pun saat ini, rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) terus digodok agar ada legalitas pembangunan bandara tersebut. "Rencananya, rekomendasi yang ditunggu dari Pemda adalah bandara ini untuk umum," ujarnya.

Agus mengatakan usulan pembangunan bandara di Kediri merupakan inisiatif investor swasta. Mereka bahkan telah melakukan studi kelayakan dan mengirimkannya kepada pemerintah. "Studinya sudah ada, kita evaluasi. Mereka sudah FS sudah dikirimkan kepada kami," katanya.

Bandara itu, tambah Agus, nantinya akan dibangun atas lahan seluas sekitar 400 hektare yang dibebaskan pihak investor.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus