Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Magelang - Harga telur ayam ras di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang meroket hingga Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan untuk telur ayam kampung, harganya di Pasar Rejowinangun mencapai Rp 37.000 hingga Rp 38.000 per kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pedagang sembako yang juga menjual telur ayam ras, Walidi (49) mengatakan, kenaikan tersebut terjadi sejak Lebaran 2023. "Awalnya naik masih normal, Rp 500 rupiah, tetapi bulan Juni ini tertinggi, minggu lalu bahkan sampai Rp 31.000, saat ini sudah turun jadi Rp 30.000," kata Walidi saat ditemui Tempo, Selasa 6 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibat kenaikan tersebut, Walidi mengatakan, omset penjualan telur di warungnya mengalami penurunan lantaran beberapa masyarakat memilih tidak membeli hingga harganya stabil. "Sudah 1 minggu ini belum habis 1 papan, biasanya 3 hari sekali kulakan ke peternak," kata Walidi yang sehari-hari tinggal di Potrobangsan.
Meski demikian, menurut Walidi, sejumlah pedagang masih tetap membeli telur di warungnya meski harganya sudah berubah. "Mungkin kalau warung tidak bisa dihentikan ya, apalagi pedagang telur gulung, mau tidak mau ya tetap beli," imbuhnya.
Walidi mengatakan, meski harganya naik, ketersediaan barang dari peternak cenderung stabil dan tidak mengalami kelangkaan.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Syaifullah,
Syaifullah memprediksi, kenaikan tersebut terjadi karena menjelang adanya peningkatan jumlah pembeli di musim hajatan yang banyak digelar di daerah Magelang.
"Tapi untuk stok telur ayam ras dan kampung, Dinas Perdagangan Magelang memastikan aman, masih ada 16 ton lebih, meskipun permintaannya bakal naik," kata Syaifullah.
Menurut Syaifullah, kenaikan terjadi di semua pasar di Kota Magelang, yakni Rejowinangun, Gotong-Royong dan Kebonpala. "Rata, semua Rp 30.000," imbuhnya.
Sementara itu, seorang peternak ayam petelur Kota Magelang, Dwi (34) mengatakan kenaikan tersebut dipicu naiknya harga pakan ayam dan jagung. "Harga pakan ternak yang mencapai Rp 370 ribu per kwintal dari harga Rp 350 ribu per kwintal," kata Dwi.
Terlebih, pakan ayam dicampur dengan jagung yang juga mengalami kenaikan dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 per kilogramnya.
Padahal, menurut Dwi, jagung merupakan salah satu pakan yang bagus untuk ayam. "Tanaman biji-bijian ini yang membuat warna kuning di telur bisa menghasilkan protein yang tinggi," pungkasnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini