Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibagi Tiga Kelas

Tiket kereta cepat Jakarta-Bandung minimal Rp 300 ribu per orang dengan tiga kelas.

1 Oktober 2019 | 15.39 WIB

Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian (kiri) menyalami para pekerja saat pemasangan girder pertama di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin 30 September 2019. Konstruksi Kereta Cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 27 persen dan ditargetkan beroperasi pada 2021. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian (kiri) menyalami para pekerja saat pemasangan girder pertama di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin 30 September 2019. Konstruksi Kereta Cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 27 persen dan ditargetkan beroperasi pada 2021. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membagi tiga kelas penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra, tiga kelas penumpang itu adalah VIP, kelas 1 dan kelas 2.

Untuk harga tiket kereta cepat termurah adalah Rp 300 ribu per orang. Harga ini, menurut Chandra, telah mempertimnbangkan daya beli masyarakat.

Saat ini, kata dia, harga tiket kereta api reguler saat ini untuk Jakarta-Bandung sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu dengan memakan waktu tempuh tiga jam. Jika waktu tempuh dipangkas hingga hanya menjadi 45 menit, maka KCIC memandang harga tiket maksimal Rp 300 ribu per orang sudah relevan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pokoknya disesuaikan dengan kondisi saat ini jadi kira-kira Rp300 ribu kelas dua," ujarnya, Selasa, 1 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chandra menjelaskan ada beberapa kendala untuk menutaskan pembangunan proyek kereta cepat yang akan mengandalkan armada canggih CR400AF MU itu. Namun dia optimistis waktu perdana operasional proyek tersebut dapat berjalan pada 2021.

Kendala yang menghambat itu antara lain pembebasan lahan dan juga relokasi sejumlah infrastrutur listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

"Lahan sebenarnya tinggal sedikit lagi, tidak sampai 1 persen. Itu ada di Bandung, di pinggir tol," kata Chandra.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus