Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) Tbk. tengah mengajukan perpanjangan konsesi untuk ruas-ruas tol yang dikelolanya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini dilakukan sebelum perseroan menawarkan ruas-ruas tol tersebut kepada Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia yakni Lembaga Pengelola Investasi (LPI)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami melakukan review kondisi kelayakan dan sekarang kami mengajukan kepada Kementerian PUPR untuk perpanjangan konsesi," ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto di Jakarta, Jumat, 7 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Budi menjelaskan, konsesi jalan tol saat ini 40 tahun, maka Hutama Karya meminta diperpanjang menjadi 70 tahun. Setelah itu, Hutama Karya akan berbicara dengan LPI sehingga akan lebih menarik karena jangka panjang.
Kemudian Hutama Karya akan melakukan recycle aset. Menurut Budi, bisa jadi tidak sampai 70 tahun diambil semua, tapi hanya 30 tahun, namun dengan pendapatan ke Hutama Karya dihitung sebagian dari nilai investasi.
Budi lalu menyebutkan sejumlah ruas tol yang akan ditawarkan perpanjangan konsesinya. "Yang paling memungkinkan ditawarkan adalah ruas tol dari Bakauheni sampai dengan Palembang, kemudian Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Medan-Binjai juga cukup menarik untuk ditawarkan," katanya.
Adapun ruas tol yang dikelola Hutama Karya di Pulau Jawa di antaranya adalah tol JORR-S dan Tol Akses Tanjung Priok. "Bisa jadi nanti ada bundling tol di Jawa yakni JORR-S dan ATP dengan tol yang ada di Sumatera sehingga menarik bagi INA," ucap Budi.
Soal rencana membangun jalan tol di pulau-pulau lainnya selain Sumatera dan Jawa, menurut Budi, sejauh ini Hutama Karya belum memiliki rencana.
Apalagi, pembangunan tol Trans Sumatera sendiri masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Hutama Karya. "Kami sampai dengan awal tahun 2023 harus menyelesaikan pembangunan jalur sepanjang 600 km, kemudian pemerintah juga saat ini baru memikirkan jalur utama atau backbone Tol Trans Sumatera yang 1.200 km," ujar Budi.
ANTARA