Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Lesunya ekonomi Singapura menyebabkan sebagian perusahaan besar memotong anggaran iklannya. Perusahaan koran terancam kehidupannya. (eb)

10 Agustus 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PAYAHNYA ekonomi Singapura, yang pada semester pertama tahun ini hanya tumbuh 1,3% dari 9,6% pada periode yang sama tahun sebelumnya, menyebab-kan sebagian besar perusahaan mengencangkan ikat pinggang dan memotong anggaran iklannya - sehingga industri koran di negara yang hanya berpenduduk tiga juta jiwa itu terancam kelangsungan hidupnya. Lyall & Evatt, salah satu pialang saham terpercaya di Singapura, berdasarkan hasil studinya menyimpulkan: "Industri koran Singapura akan segera kehilangan keuntungan, menghadapi menurunnya iklan dan tingginya tingkat upah." Lebih runyam, pertumbuhan sirkulasi yang tahun ini diproyeksikan 5,2% diramalkan akan sulit dicapai. Padahal, tahun lalu, tercapai 12,5%. Bahkan program diversivikasi yang telah direncanakan oleh Singapore Press Holding Ltd., perusahaan penerbitan terbesar di Singapura yang memiliki The Straits Times dan The Sunday Times, sampai dua tahun mendatang belum akan terwujud. "Perusahaan itu mengalami kesulitan dana," tulis Lyall & Evatt.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus