INDONESIA rupanya termasuk 10 besar penerima bantuan bilateral dari Inggris tahun lalu - no. 6 (œ 28 juta) di bawah Tanzania. Dengan perasaan bangga pemerintahan PM Thatcher, pekan lalu, mengumumkan kenaikan bantuan bilateral itu œ 115 ribu menjadi œ 402 juta, tahun lalu. Besarnya angka ini menunjukkan bahwa jumlah bantuan Inggris, 1984 itu, hanya 0,33% dari GNP. Memang sejak Thatcher mengambil alih kursi perdana menteri, 1979, jumlah bantuan bilateral yang semula masih 0,52% dari GNP cenderung merosot terus - padahal PBB menargetkan bantuan dari Inggris itu suatu saat bisa mencapai 0,7%. Kenyataan ini, seperti ditulis majalah The Economist, pekan lalu, berbeda dengan yang dilakukan banyak lembaga amal (seperti Oxfam, War on Want, dan Cafod), yang bisa mengumpulkan œ 85 juta tahun lalu untuk Afrika. Bahkan penyanyi rock Bob Geldof, yang mengorganisasikan pertunjukan Live Aid, bisa mengumpulkan œ 15 juta untuk disumbangkan pada negara-negara miskin di Afrika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini