Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Indo Rama Akuisisi 80 Persen Perusahaan Tambang Emas

PT Indo Rama Synthetics Tbk., telah merampungkan proses akuisisi perusahaan tambang emas.

28 Februari 2021 | 14.02 WIB

Pemilik Indorama group, Sri Prakash Lohia nemempati urutan kelima sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dengan nilai kekayaan US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 78,9 triliun. Dok.TEMPO
Perbesar
Pemilik Indorama group, Sri Prakash Lohia nemempati urutan kelima sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dengan nilai kekayaan US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 78,9 triliun. Dok.TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten produsen bahan baku untuk industri tekstil dan kemasan milik konglomerat Sri Prakash Lohia, PT Indo Rama Synthetics Tbk., telah merampungkan proses akuisisi perusahaan tambang emas. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia, emiten berkode efek INDR itu menyampaikan telah merampungkan transaksi akuisisi 80 persen kepemilikan saham PT Cikondang Kancana Prima (CKP), yang memiliki aset tambang emas, pada 24 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu melanjutkan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat saham CKP dari pemegang saham yang ada, sebagaimana telah disampaikan kepada publik pada 28 Desember 2020. 

Dengan demikian, CKP resmi menjadi salah satu entitas usaha INDR. Presiden Direktur Indo Rama Synthetics Vishnu Swaroop Baldwa mengatakan bahwa dari transaksi itu tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Sebelumnya, manajemen Indo Rama menyebut transaksi ini merogoh kocek hingga Rp300 miliar. Jumlah tersebut termasuk Rp50 miliar yang diberikan sebagai pinjaman berbunga kepada afiliasi dari pemegang saham yang menjual.  

CKP merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan emas yang berada di Cianjur, Jawa Barat. “Transaksi ini didanai oleh laba ditahan atau pendanaan internal,” papar Manajemen Indo Rama Synthetics.

Di lantai bursa, pada perdagangan Jumat lalu, saham INDR terkoreksi 2,19 persen ke posisi Rp3.130 per saham. Kapitalisasi pasar INDR saat ini di posisi Rp2,05 triliun. Indo-Rama Synthetics merupakan perusahaan afiliasi Sri Prakash Lohia yang bergerak di bisnis petrokimia. Dia berada di urutan kelima dari daftar 50 orang Indonesia yang masuk jajaran orang terkaya 2020 versi Forbes.

Lohia merupakan pendiri Indo Rama Corporation. Forbes menaksir kekayaan yang dimilikinya mencapai US$6,4 miliar per 28 Desember 2020. Adapun, Indorama Holdings B.V. memegang kepemilikan saham 34,03 persen di Indo-Rama Synthetics (INDR) per 31 Februari 2020. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus