Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia diklaim menjadi eksportir sabun terbesar nomor dua ke Mesir dengan nilai ekspor produk dan turunannya pada periode Januari-Desember 2023 sebesar USD 4,48 juta. Adapun total nilai impor sabun Mesir sebesar USD 27,14 juta. Nilai itu setara dengan 16,45% pangsa pasar sabun impor di Mesir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Mesir, Luthfi Rauf, pada Kamis, 28 Maret 2024, saat bertemu dengan importir produk sabun Indonesia dan sejumlah petinggi perusahaan lain serta Otoritas Kawasan Industri di Sadat City, Mesir. Lutfi memaparkan, nilai ekspor sabun Indonesia itu naik 1.660 persen dibandingkan Desember 2022 yang hanya USD 255 ribu. Lutfi menyebut, hal ini ini memberikan celah peluang untuk melejitkan ekspor sabun Indonesia ke Mesir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti menyebut tren sabun di pasar Mesir telah menjadi gaya hidup baru yang tidak saja untuk pemakaian rumah tangga melainkan, sebagai pasar perawatan kesehatan dan tubuh, hadiah atau souvenir, dan pewangi rumah. Meski bea masuk produk sabun asal Indonesia yang saat ini masih tinggi diatas 40-60 persen, konsumen Mesir masih mengandrungi sabun Indonesia yang berbahan minyak nabati.
Syahran menyebut pesaing produk sabun Indonesia di pasar Mesir diantaranya adalah Malaysia di peringkat pertama dengan nilai ekspor sebesar USD 21,57 juta dengan menguasai pangsa pasar Mesir sebesar 79,50 persen. Jerman ada di posisi ketiga dengan nilai ekspor sebesar USD 523 ribu dengan pangsa pasar 1,93 persen, dan Turki di peringkat keempat dengan nilai ekspor sebesar USD 512 ribu dengan pangsa pasar sebesar 1,89 persen.
Salah satu pengimpor sabun Indonesia, Mr. Mohamed Khallaf, menuturkan, perusahaannya rata-rata per tahun mengimpor 3.000 sampai 4.000 ton produk bahan baku sabun berbahan minyak nabati untuk diproduksi menjadi sabun toilet padat. Dia mengklaim produk itu membuat kulit tetap terlindungi, juga ekonomis dan ramah lingkungan. Dia mengimpor sabun sudah sekitar 10 tahun. Perusahaannya masih membidik pasar segmen menengah ke bawah, karena pasar ini perputarannya sangat tinggi, dan lebih sensitif terhadap harga.