Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretay PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ferry Indonesia, Imelda Alini, menyatakan bahwa berdasarkan data manifes di lapangan kemacetan panjang yang digambarkan seperti mudik neraka tak terjadi di Pelabuhan Merak selama H-3 dan H-2 Lebaran. Menurut dia, berdasarkan hasil pantauan dari CCTV dan juga pengecekan di lapangan tak terjadi kemacetan parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jadi nggak ada kemacetan sampai berjam-jam saat mengantre di pelabuhan. Bahkan beberapa penumpang menyampaikan kepada kami bahwa hari H-2 itu waktu tunggu dari beli tiket sampai naik ke kapal cuma 30 menit," kata Imelda kepada Tempo, Jumat 22 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Data PT ASDP Ferry Indonesia mencatat bahwa pada H-2 atau Rabu, 13 Juni 2018, jumlah penumpang mencapai 150.247 orang yang menyeberang. Jumlah tersebut, lebih rendah dibandingkan pada H-3 yang tercatat menjadi masa puncak arus mudik di Pelabuhan Merak dengan total penumpang 170.998. Pada saat puncak arus tersebut, jumlah pengendara motor tercatat mencapai angka 25.697 atau mencapai 2,5 kali lipat dibandingkan hari sebelumnya.
Jamil Azzaini, pemudik yang akan menuju Lampung, mengatakan pengalaman mudiknya saat menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. Jamil bercerita bahwa dirinya berangkat pada H-2 atau Rabu, 13 Juni 2018 dari Bogor menuju pelabuhan tidak menemukan antrean yang berarti.
"Dari mulai beli tiket menyeberang, menunggu antrean hingga naik ke kapal paling lama satu jam," kata Jamil ketika dihubungi Tempo, Jumat, 22 Juni 2018.
Politikus Gerindra, Habiburokhman sebelumnya menyatakan bahwa mudik tahun ini seperti neraka. Hal itu disampaikan dirinya karena terjebak antrean panjang di Pelabuhan Merak pada dua hari sebelum Lebaran atau tepatnya pada 13 Juni 2018. Waktu itu, saat di Merak, ia hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni dengan kapal feri.
Namun, pernyataan itu kemudian banyak dikritik dan berbuah pelaporan Habiburokhman kepada Bareskrim Polri oleh Danick Danoko seorang mahasiswa. Danick mengatakan dirinya mengetahui kondisi di Pelabuhan Merak saat H-2. Ia menilai pernyataan Habiburokhman sebagai sebuah kebohongan.
Meskipun demikian, Jamil mengatakan saat dirinya keluar Tol Merak pada pukul 08.10 WIB setelah berangkat dari Bogor setelah subuh kepadatan sempat terjadi menuju pelabuhan. Namun, di dalam pelabuhan sendiri, kata dia, kemacetan atau kepadatan dan antrean tidak terjadi.
Jamil mengatakan selama hampir 30 tahun mudik dari Bogor menuju Lampung, mudik pada tahun ini lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, waktu tunggu di pelabuhan rata-rata lebih baik dibandingkan sebelumnya.
"Saya sudah 30 tahun bolak-balik Lampung ke Jakarta karena orang tua saya di Lampung. Saya bandingkan mudik tahun ini menurut saya lebih lancar daripada sebelumnya," ujar Jamil yang juga merupakan CEO Kubik Leadership sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kepemimpinan dan pengembangan personal. (*)
Lihat juga video: Ini Cara Bukalapak Hadapi Kedatangan Raja Online Amazon.com