Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Di Mana Ujung Rel Kereta Api Paling Barat Pulau Jawa?

Stasiun Merak yang terletak di Cilegon, Banten menjadi stasiun rel kereta api di paling barat Pulau Jawa.

23 Juli 2022 | 06.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah anak bermain di kawasan rel kereta api Pademangan, Jakarta Utara. Rabu, 15 Juni 2022. Minimnya fasilitas dan ruang terbuka hijau di kawasan tersebut menyebabkan anak-anak setempat memilih bermain di sekitar perlintasan kereta api yang dapat membahayakan keselamatan mereka. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika bepergian menggunakan moda transportasi kereta api, apakah Anda pernah berpikir bahwa rel kereta ada ujungnya? Ataukah rel kereta api dibuat tidak berujung sehingga mengelilingi suatu pulau? Tidak banyak yang tahu bahwa rel kereta api ternyata memiliki ujung, tak terkecuali di sisi barat Pulau Jawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui, rel kereta api di Pulau Jawa yang kini telah membentang dari ujung timur hingga barat. Hal itu dipengaruhi oleh masifnya pembangunan tak tersentralisasi di Pulau Jawa. Akun resmi Twitternya @KAI121, Kereta Api Indonesia (KAI) melalui sebuah unggahan videonya mengungkapkan bahwa Stasiun Merak menjadi ujung paling barat rel kereta api Pulau Jawa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Stasiun rel kereta api aktif paling barat di Pulau Jawa, yakni Stasiun Merak yang terletak di Cilegon, Banten,” ungkap KAI dalam video yang diunggah pada 11 Juni 2022 itu. 

Melansir situs resmi heritage.kai.id, Stasiun Merak (MER) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Pulo Merak, Cilegon, Provinsi Banten. Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun pada 1912 oleh Hindia Belanda dan menjadi rute terakhir rel kereta di ujung barat Pulau Jawa. Ini dibangun untuk menyambungkan transportasi laut pada penyebrangan ke Pulau Sumatera. 

Bangunan stasiun yang sekarang sebenarnya adalah stasiun pindahan, bukan peninggalan Staatsspoorwegen. Bangunan stasiun yang asli telah dirobohkan dengan tujuan pembangunan terminal penyeberangan feri sejak dekade 1990-an. Uniknya, Stasiun Merak berada di dalam area Pelabuhan Merak yang dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry. 

Dengan begitu, para penumpang dapat langsung berpindah moda dengan layanan penyeberangan kapal ferry. Karena kini telah dikelola oleh PT KAI, maka penumpang yang hendak masuk area pelabuhan harus membayar sebesar Rp 2500. Tidak hanya penumpang yang dilayani, Stasiun Merak juga menjadi titik awal keberangkatan kereta pengangkut hasil bumi seperti batubara dari Sumatera.

Selain mendapat predikat ujung paling barat rel kereta api Pulau Jawa, Stasiun Merak juga mendapat gelar sebagai satu-satunya stasiun di ujung barat Pulau Jawa yang masih aktif. Sebelumnya, terdapat dua stasiun lain, yaitu Stasiun Anyer Kidul dan Stasiun Labuhan. Tetapi, kedua stasiun tersebut kini telah diberhentikan alias mati. 

HARIS SETYAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus