Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Investasi Ditargetkan Tembus Rp 13.032 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Investasi itu diharapkan menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

3 Januari 2025 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Investasi Rosan Roeslani menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk mendampingi Presiden Prabowo bertemu para pengusaha JAPINDA, 5 Desember 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani menargetkan investasi sebesar Rp 13.032 triliun pada periode 2025-2029 sebagai upaya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029. Target ini disampaikannya dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 2 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di tahun 2025 investasi diharapkan mencapai Rp 1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp 13.000 triliun lebih sedikit lah Rp 13.032 triliun. Itu adalah yang saya sampaikan ke Bapak Presiden," ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 2 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investasi itu diharapkan menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. "Terutama dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029 seperti yang ditargetkan seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Bappenas," katanya.

Hilirisasi industri akan memainkan peran signifikan dalam menarik investasi ke Indonesia. Ia berharap kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang saat ini berada di kisaran 24-25 persen, dapat meningkat lebih tinggi.

Rosan turut mengungkap hasil kunjungannya ke Cina, yang berhasil mendapatkan komitmen investasi sebesar US$ 7,46 miliar dari empat perusahaan. Beberapa sektor yang akan menerima investasi tersebut di antaranya mencakup fiberglass, solar panel, hingga perikanan.

"Seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang diharapkan investasi untuk manufakturingnya akan dimulai pada awal tahun depan," tuturnya. 

Selain dari Cina, Indonesia juga mengharapkan investasi signifikan dari Amerika Serikat, Timur Tengah, dan negara lainnya. Meski target tersebut cukup tinggi, Rosan menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk mencapainya.

"Ini bukan pekerjaan yang mudah, ini pekerjaan yang sangat berat sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait," ucap Rosan. 

Dengan target investasi tersebut, pemerintah optimistis dapat memperkuat perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang kompetitif di kancah global.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus