Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Investor asing mulai melirik bisnis properti di Indonesia. Berdasarkan catatan Savills Indonesia, tahun depan ada sekitar 20 investor asing dari Cina, Jepang, sampai Arab Saudi yang mau menanamkan modalnya di sektor properti.
"Pengembang asing di Indonesia ada dua macam. Ada yang menargetkan pembangunan kawasan premium dan ada juga yang menengah," kata Senior Technical Advisor Savills Indonesia Lucy Rumantir di Jakarta, Rabu, 1 November 2017.
Cina merupakan salah satu investor asing yang telah mengembangkan properti, seperti di kawasan Bekasi, Jonggol, dan Daan Mogot. Namun sebagian besar investor asing memang tidak bersaing dengan investor lokal. Sebab, mereka mempunyai market sendiri-sendiri.
"Biasanya investor asing menargetkan konsumen menengah ke atas," ucap Lucy. Dalam mengembangkan suatu kawasan, kata dia, biasanya investor luar akan menggandeng investor lokal. Sebab, mereka akan sulit mengembangkan kawasan properti sendiri. "Belum lagi sudah ada kawasan yang telah dikelola investor lokal, seperti Lippo dan Ciputra."
Lucy melihat sektor yang akan dikembangkan investor asing akan berada di kawasan Jabodetabek, tapi di luar Jakarta. Adapun wilayah yang berpotensi dikembangkan seperti di Sentul, Bogor, Bekasi, Karawang Selatan, Depok, dan Parung. "Di Jakarta sudah tidak bisa. Kalau mau yang high-end, sedikit sekali," tuturnya.
Menurut Lucy, untuk mengembangkan suatu kawasan setidaknya diperlukan lahan seluas 100 hektare sampai 30 ribu hektare. Nah, di kawasan pinggiran Jakarta masih cukup berpeluang dibangun suatu kawasan properti seperti di Meikarta.
Dia melanjutkan, pembangunan Meikarta juga bukan sepenuhnya ditangani Lippo Grup. Perusahaan asing dari Cina dan Jepang juga menanamkan modal untuk membangun kawasan terintegrasi di Meikarta.
Bisnis properti saat ini menunggu situasi politik hingga pemilihan presiden 2019. "Namun mereka sudah mulai melakukan perencanaan. Sebab, kalau posisi sedang lesu dan mereka tidak membuat perencanaan, mereka akan ketinggalan ketika pasar bangkit," ujar Lucy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini