Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pinjaman daring PT Investree Radhika Jaya menggugat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan perizinan dengan nomor perkara 17/G/2025/PTUN.JKT itu telah didaftarkan pada Jumat, 17 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun, sidang perdana dari perkara ini akan digelar pada Senin, 27 Januari 2025. Belum jelas alasan Investree menggugat OJK. Namun, OJK telah mencabut izin usaha Investree pada 21 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eks CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi saat ini pun juga telah ditetapkan sebagai buron. Adrian diduga menghimpun dana tanpa izin hingga ditetapkan tersangka dalam tindak pidana di sektor jasa keuangan.
Penyidik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan Adrian dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah ia diduga berada di luar negeri dan belum tertangkap hingga saat ini. ““Kami terus mencari keberadaannya,” kata Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Tongam L. Tobing saat dihubungi pada Jumat, 27 Desember 2024.
Perburuan terhadap Gunadi pun memasuki babak baru. Setelah menjadi DPO sejak awal Desember, penyidik OJK kini telah mengetahui posisi Adrian. “Informasi yang kami terima, Adrian masih di Qatar,” kata Tongam.
Selain itu, OJK juga mencekal dan meminta Polri untuk menyampaikan red notice terhadap Adrian ke interpol. Tongam menyebut OJK bersama Polri akan terus memburu Adrian.
OJK mencatat ada 561 pengaduan konsumen mengenai PT Investree Radhika Jaya (Investree) per 31 Desember 2024. Angka tersebut masih sama dengan data aduan pada Oktober 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut data pengaduan yang tercatat itu tidak mengalami penambahan karena izin usaha Investree telah dicabut per 21 Oktober 2024. Kendati demikian, masyarakat tetap bisa menyampaikan laporan kepada OJK.
“Sejak 24 Oktober sampai dengan 31 Desember 2024, terdapat 64 laporan yang disampaikan ke OJK mengenai PT Investree Radhika Jaya,” kata Kiki, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi pada Kamis, 16 Januari 2025. Sementara untuk saat ini, OJK masih menunggu pembentukan tim likuidasi.
Ervana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.