Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Medco Grup almarhum Bapak Arifin Panigoro menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Indonesian Petroleum Association di acara 46th IPA Convention & Exhibition 2002, Jakarta, pada Kamis, 22 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan diserahkan kepada Ibu Raisis A Panigoro, istri almarhum oleh Presiden IPA Irtiza Sayyed bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, mantan Menteri ESDM Prof. Dr. Subroto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Irtiza, penghargaan ini diberikan kepada Almarhum Arifin Panigoro, berkat dedikasinya dalam industri hulu migas di Indonesia. Beliau berhasil membangun PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) menjadi perusahaan migas yang sejajar dengan perusahaan migas multinasional di Indonesia hingga beroperasi ke luar negeri.
Ibu Raisis menyampaikan begitu terharu atas penghargaan Lifetime Achievement Award kepada Almarhum Arifin Panigoro.
"Semoga kepeloporan dan semangat wirausaha yang telah beliau tunjukan dapat menjadi inspirasi yang berharga bagi para wirausahawan dan profesional muda, baik di bidang hulu migas maupun bidang lain di Tanah Air," ujar Ibu Raisis dalam keterangan yang diterima Tempo, Jumat, 23 September 2022.
Diketahui, pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk. Arifin Panigoro wafat pada Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 waktu Rochester Minneapolis Amerika Serikat, atau Senin, 28 Februari pukul 03.29 AM WIB.
Lulusan dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung kelahiran 14 Maret 1945 itu pernah bekerja sebagai Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Fountainebleau, Prancis tahun 1979. Setelah mendapatkan cukup pengalaman, dia kembali ke Indonesia lalu menunjukkan diri sebagai pebisnis.
Arifin Panigoro meniti karirnya di industri minyak dan gas pada 1980, namun dia mengundurkan diri dari manajemen perusahaan pada 1998. Sejak saat itu dia menjadi penasihat, terutama dalam mengidentifikasi peluang bisnis minyak dan gas baru.
Keanggotaannya di dalam partai ini cukup strategis sebagai Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP pada tahun 2002-2003. Tidak bertahan lama di partai berlambang banteng moncong putih, dia juga mengundurkan diri dari DPR pada tahun 2005.
MARTHA WARTA | ERWIN PRIMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.