Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Guntoro mengatakan pemerintah Jawa Barat juga memutuskan untuk membangun jalan alternatif memutari Tanjakan Emen yakni lingkar Emen. “Jalan lingkar, 7 kilometer panjangnya,” kata dia, Senin, 19 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guntoto mengklaim, PTPN menyetujui penggunaan lahannya untuk dipergunakan membangun jalan lingkar Emen tersebut. Lahan jalan di perkebunan teh milik PTPN itu akan diganti lahan pengganti. “Mereka sudah setuju. Lahan penggantinya sedang dihitung,” kata Guntoro.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guntoro mengatakan, tahun ini pemerintah provinsi akan menuntaskan FeasibilityStudy, DED (Detil EngineringDesign), termasuk mengurus Amdal itu untuk membangun jalan tersebut. Pemerintah provisi menganggarkan Rp 675 juta untuk pendanaan persiapan jalan lingkar Emen tersebut.
Menurut Guntoro, jalan lingkar Emen itu rencananya dibangun dari dekat pintu masuk kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu hingga Ciater, Subang. “Jalan itu nantinya untuk kendaraan berukuran kecil. Kalau kendaran besar lewat jalan biasa,” kata dia.
Ia mengatakan, anggaran membangun jalan lingkar Emen tersebut ditaksir menembus Rp 150 miliar. “Akan mulai dibangun tahun depan,” kata dia.
Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Tanjakan Emen, Desa Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin, 12 Maret 2018. Kecelakaan ini menjadi yang kedua kalinya dalam kurun waktu sekitar sebulan terakhir. "Kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB, ada lakalantas tunggal mobil Isuzu Elf yang terbaru," ujar Direktur Lalu Lintas Kepolisian Jawa Barat Komisaris Besar Prahoro Tri Wahyono saat dihubungi Tempo, Senin.
Jumlah korban sementara yang dapat diidentifikasi petugas kepolisian berjumlah 16 orang, dengan perincian 7 orang mengalami luka berat dan 9 orang luka ringan. "Korban sudah kita kirim ke RS Subang," kata Prahoro.
Kecelakaan itu menjadi yang kedua kalinya di Tanjakan Emen dalam kurun waktu sebulan terakhir. Pertama, pada 10 Februari, bus pariwisata mengalami kecelakaan nahas, dengan 27 orang penumpang tewas seketika di tempat kejadian. "Iya, ini sudah dua kejadian lokasinya persis menabrak tebing yang di sebelah kiri. Kalau sopirnya lagi kita identifikasi," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf atas kecelakaan terbaru yang terjadi di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Menurut Budi, pihaknya saat ini sedang membahas sejumlah rencana perbaikan untuk Tanjakan Emen. "Maaf, di tengah-tengah kami merencanakan, masih terjadi," kata Budi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Tanjakan Emen telah memakan puluhan korban jiwa. Beberapa kecelakaan yang pernah terjadi antara lain pada November 2004 dengan tiga orang tewas, September 2009 (7), Oktober 2011 (3), Oktober 2012 (4), Juni 2014 (9), dan 10 Februari 2018 (27).