Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Pelita Air nomor penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta terpaksa menunda lepas landas lantaran seorang penumpang bercanda bawa bom. Peristiwa itu terjadi di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu 6 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, membenarkan kabar tersebut. Dia menyatakan aparat kepolisian yang mendapatkan laporan itu langsung menuju ke lokasi dan mengamankan sang penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bahwa info tersebut benar, adanya ancaman bom di pesawat yang dilakukan oleh salah satu penumpang dengan tujuan bercanda,” kata Ramadhan melalui keterangan resminya, Rabu 6 Desember 2023.
Menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan juga dilarang, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang atau UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan huruf e. Beleid ini kemudian dijadikan landasan untuk mempidanakan seseorang yang menyebarkan informasi palsu, termasuk bercanda soal membawa bom.
Adapun pidana untuk pelanggar Pasal 344 dituangkan dalam Pasal 435, Pasal 436, dan Pasal 437. Pasal 435 mengatur pidana bagi orang yang masuk ke dalam pesawat udara, daerah keamanan terbatas bandar udara, atau wilayah fasilitas aeronautika secara tidak sah. Adapun sanksi pidananya berupa penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.
Kejadian penumpang bercanda membawa bom ternyata acap terjadi mewarnai penerbangan Tanah Air. Kejadian di Bandara Internasional Juanda itu adalah kali ketiga yang terjadi dalam kurun 2023. Berikut sejumlah kejadian penumpang bercanda bawa bom di Indonesia.
1. Pesawat Super Air Jet IU 787 rute Denpasar-Bandung-Medan, Juni 2023
Beberapa waktu lalu, tepatnya Juni 2023, seorang pemuda inisial R, usia 23, penumpang pesawat Super Air Jet IU 787 rute Denpasar-Bandung-Medan diamankan petugas karena bercanda membawa bom. Peristiwa itu terjadi pada Kamis pagi, 15 Juni 2023 sekitar pukul 06.20 Wita. R yang berstatus mahasiswa itu mengaku membawa bom di dalam tas dan menaruhnya di bagasi pesawat.
Peristiwa bermula ketika R hendak meletakkan barang bawaannya berupa tas kain hitam ke bagasi kabin. Seorang pramugari lalu menanyakan isi tas R. Ia pun menjawab membawa bom di dalam tasnya. Mendengar jawaban tersebut, pramugari yang bertugas mengingatkan agar R tidak bercanda. R pun meminta maaf dan mengaku hanya bercanda.
Namun, sesuai protokoler, pramugari melapor ke kapten pilot bahwa ada penumpang yang menyatakan membawa bom di dalam pesawat. Kapten pilot lalu memerintahkan untuk menurunkan semua penumpang dan memeriksa ulang bagasi. Seluruh penumpang Super Air Jet IU 787 pun turun dari pesawat dan diarahkan ke konter check in.
Sedangkan R dibawa ke kantor Aviation Security (Avsec) PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai. R kemudian diserahkan ke Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali untuk diinterogasi. Proses pemeriksaan ulang penumpang dan bagasi Super Air Jet IU 787 memakan waktu sekitar 85 menit.
Selanjutnya: Kejadian penumpang becanda bawa bom lainnya
2. Pesawat Wings Air IW-1818 rute Semarang-Ketapang, Februari 2023
Kejadian penumpang bercanda bawa bom juga terjadi pada akhir Februari 2023 lalu. Seorang penumpang pesawat Wings Air IW-1818 rute Semarang-Ketapang bikin ulah di Bandara Ahmad Yani Semarang pada Selasa, 28 Februari 2023. Saat akan naik pesawat, penumpang tersebut membuat pernyataan bahwa terdapat bom di dalam koper yang akan dimuat ke kompartemen bagasi bagian belakang.
Corporate Communications of Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pernyataan itu segera dikonfirmasi ulang dan ditindaklanjuti oleh petugas keamanan Wings Air. Pelaku juga diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke otoritas penerbangan sipil setempat. Petugas lalu memeriksa seluruh penumpang, barang bawaan, dan bagasi kargo. Hasilnya tidak ditemukan adanya bom atau benda lain yang membahayakan penerbangan.
“Akibat kejadian itu, Wings Air penerbangan IW-1818 yang dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WIB (GMT+ 07) mengalami keterlambatan keberangkatan 37 menit,” kata Danang.
3. Pesawat Wings Air IW-1334 rute Marowali – Palu , Februari 2019
Penumpang bercanda membawa bom sebelumnya pernah pula dialami Pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1334 rute Marowali-Palu pada 24 Februari 2019. Kala itu seorang penumpang inisial FB menginformasikan bahwa dirinya membawa bom di dalam tasnya. Beruntung setelah melalui proses pemeriksaan petugas keamanan bandara, penumpang tersebut tidak terbukti membawa bom dalam tasnya.
“Hasil pemeriksaan adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain mencurigakan di dalam bagasi atau barang bawaan FB, yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan,” jelas Corporate Communications of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, pada Senin, 25 Februari 2023.
4. Pesawat Lion Air JT-201 Deli Serdang-Jakarta-Palangkaraya, Agustus 2018
Pada Agustus 2018, penumpang bercanda membawa bom juga terjadi di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Penumpang yang membuat tingkah inisial SH itu merupakan penumpang pesawat Lion Air JT-201 tujuan Kualanamu-Jakarta, yang akan meneruskan penerbangan dengan Lion Air JT- 0678 tujuan Palangkaraya. SH bercanda kepada pramugari bahwa dirinya membawa bom di dalam tasnya.
5. Pesawat Lion Air JT 687 tujuan Pontianak-Jakarta, Mei 2018
Tiga bulan sebelum peristiwa di Bandara Kualanamu, para penumpang Lion Air nomor penerbangan JT 687 tujuan Pontianak-Jakarta juga dibuat panik pada Senin malam, 28 Mei 2018. Hal itu disebabkan oleh oknum penumpang yang berteriak ada bom. Akibatnya, para penumpang berlarian menyelamatkan diri melalui sayap pesawat. Setelah diusut, informasi tersebut adalah candaan.
Menurut Manager Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, Bernard Munthe, pada pukul 18.40 WIB, petugas Avsec menerima laporan bahwa ada ancaman bom dari salah satu penumpang pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 687 tujuan Pontianak-Jakarta. Penumpang tersebut atas nama FS, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Pontianak.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA