Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jogi Hendra Atmadja menjadi salah satu miliarder Indonesia. Kekayaannya antara lain diperoleh dari hasil penjualan produk melalui perusahaan miliknya, Mayora Group. Jogi memiliki perusahaan yang menjual beragam produk, mulai dari air minum kemasan sampai permen kopi. Meskipun memiliki beragam macam produk dari perusahaannya, produk yang paling laku di pasaran, bahkan sampai menembus luar negeri adalah produk permen kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produk permen kopi, Kopiko ini diekspor sampai ke 90 negara di dunia. Tidak mengherankan jika permen kopi ini pernah diunggah oleh Elon Musk dalam akun media sosial. Elon Musk cicipi Kopiko pernah menjadi trending beberapa saat lalu.
Melansir dari laman Forbes pada Desember 2021, Jogi berada dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia yang menduduki peringkat ke-9 dengan total harta kekayaan sebanyak USD4,1 miliar atau setara dengan Rp 58,85 triliun (kurs Rp14.355 per USD). Menurut majalah bisnis Forbes, Jogi dinobatkan pula sebagai pengusaha terkaya di Indonesia. Sebagian besar kekayaan Jogi diperoleh dari kepemilikan saham dan pendiri utama PT Mayora Indah atau Mayora Grup sejak 1977.
Profil Jogi Hendra Atmadja
Jogi Hendra Atmadja merupakan seorang pengusaha sukses yang memiliki berbagai produk makanan ringan dan minuman kemasan. Jogi merupakan seorang prias asal Jakarta yang lahir pada 1946. Mengenai keluarga Jogi, tidak terdapat informasi di internet tentang siapa nama istrinya. Namun dari pernikahan yang telah ia jalin, Jogi dikarunia oleh tiga orang anak. Ketiga anak Jogi Hendra Atmadja bernama Andre Sukendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja.
Setelah berhasil menempatkan pendidikan sekolah sampai pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Jogi melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Jogi memilih untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Universitas Trisakti sendiri merupakan salah satu universitas swasta yang cukup terkenal dengan julukan “Kampus Reformasi”, sebagaimana dikutip dalam laman resmi trisakti.ac.id.
Setelah lulus dari pendidikan fakultas kedokteran dari Universitas Trisakti, Jogi Hendra Atmadja lebih tertarik untuk terjun dalam dunia bisnis dan usaha. Hal ini didukung karena Jogi hidup dalam lingkungan keluarga Tionghoa dengan latar belakang bisnis biskuit rumahan. Akibatnya, Jogi dan kedua rekan bisnisnya, yaitu Raden Soedigdo dan Darmawan Kurnia memutuskan untuk membangun bisnis bersama dengan mendirikan PT Mayora Indah pada 17 Februari 1977 di Jakarta.
Melansir dari mayoraindah.co.id, PT Mayora memiliki lokasi pabrik pertama yang terletak di Tangerang, Banten. Sejak awal berdirinya Mayora, Jogi sebagai pendiri dan pemilik perusahaan tersebut menjalankan posisi sebagai komisaris utama.
Tidak hanya di PT Mayora saja, Jogi Hendra Atmadja ternyata juga tercatat sebagai komisaris utama di tiga perusahaan lainnya, yakni PT Torabika Eka Semesta, PT Kakao Mas Gemilang, dan PT Tunita Branindo. Produk Mayora yang dikenal paling awal oleh masyarakat Indonesia adalah produk makanan ringan biskuit Roma Kelapa yang digemari pada 1970-an. Namun, sekarang produk permen kopi, Kopiko yang menduduki puncak tertinggi penjualan dari PT Mayora Indah.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.