Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sekuriti Vaksincom, Alfons Tanujaya, menanggapi soal kasus salah satu nasabah PT Bank Central Asia Tbk alias BCA yang kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari rekening tabungannya melalui transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di mobile banking BCA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Iya, harusnya ini bisa dijelaskan dengan baik kok. Tinggal diforensik saja,” kata Alfons ketika dihubungi oleh Tempo, Senin, 13 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Alfons, nasabah perlu menjelaskan kepada pihak perbankan, mulai dari dirinya yang tidak melakukan transaksi hingga segala bentuk klaimnya. Hal ini berlaku pula sebaliknya. “Bank berikan bukti kalau transaksinya sah dan dilakukan dari perangkat yang meng-install m-banking. Harusnya kan ada fingerprint perangkat dan itu akan muncul setiap kali transaksi terjadi,” tuturnya.
Saat melakukan transaksi QR Code, Alfons mengatakan banyak data yang dikumpulkan dan di-capture oleh pihak Bank. “Seperti waktu transaksi, identitas perangkat yang transaksi, IP perangkat, dan informasi lainnya,” kata dia. Sehingga, hal semacam bisa saja dibuktikan.
Lalu Alfons mengungkap cara simple lainnya. “Itu yang menerima QR kan toko. Ya, hubungi tokonya transaksi apa yang dilakukan dengan QR tersebut. Ini hal yang sangat mudah kok dibuat jadi rumit,” ucapnya.
Adapun sebelumnya, salah satu nasabah BCA bernama Evita menceritakan pengalamannya kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari rekening tabungannya. Laporan kehilangan ini pertama kali dibagikan oleh seorang YouTuber, yakni Mr Bert.
Dalam video itu, Evita membeberkan transaksi janggal telah dilakukan sejak 23 September hingga 26 September 2023 melalui QR Code. Transaksi ini dilakukan secara berulang dengan nominal tiap kali transaksi Rp 1 juta. Data tersebut baru diketahui Evita usai menghubungi BCA.
“Saya tuh kehilangan saldo di bank BCA melalui mbanking BCA sebesar Rp 68,5 juta. Saya tahunya 26 September malam, mau transfer lewat mbanking itu saldo saya kurang. Terus saya cek saldo ternyata tinggal Rp 10 juta sekian,” ujarnya melalui unggahan Youtube Mr Bert, dikutip Tempo, Senin, 13 November 2023.
Kemudian, wanita asal Jawa Tengah itu mengaku langsung menghubungi pihak perbankan bersangkutan, HaloBCA. Ia menghubungi HaloBCA untuk meminta pemblokiran rekening dengan alasan terkena pembajakan.
Sementara itu, BCA mengatakan pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kasus ini. “Sehubungan dengan kejadian yang menimpa salah satu nasabah di Salatiga, dapat kami sampaikan bahwa saat ini kami masih melakukan investigasi lebih lanjut,” ujar Hera kepada Tempo, Senin.
Pilihan Editor: Danone Blak-blakan soal Tudingan Dukung Israel