Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengembangkan teknologi untuk memproduksi katalis Fluid Catalytic Cracking atau FCC. Pertamina berharap pengembangan katalis FCC ini ke depannya mampu mendukung peningkatan produksi petrokimia di era transisi energi.
"Menurunkan ketergantungan terhadap impor katalis untuk keperluan industri nasional sekaligus mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Sabtu, 26 Februari 2022.
Menurut dia, saat ini kebutuhan katalis FCC masih dipenuhi melalui impor. Katalis FCC merupakan zat untuk mempercepat laju reaksi kimia yang digunakan dalam proses pengolahan produk migas pada kondisi operasi tertentu.
Dalam proses pengolahan, Katalis FCC berfungsi memecah crack fraksi berat minyak bumi yang memiliki berat molekul dan titik didih yang tinggi menjadi produk bernilai tinggi seperti bensin, LPG, Olefin, dan produk petrokimia.
Saat ini Fungsi Research Technology & Innovation (RTI) Pertamina bersama Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah melakukan uji coba katalis FCC pada Kilang Plaju dengan volume injeksi 250 MT.
Proses injeksi telah berlangsung selama tiga bulan sejak Desember 2021 hingga Februari 2022.
“Formulasi Katalis FCC Pertamina telah melalui serangkaian proses dari tahap formulasi, kemudian uji skala laboratorium sejak 2016,” kata Senior Vice President RTI Pertamina Oki Muraza.
Selanjutnya, dilakukan skala pilot plant serta melalui validasi lembaga internasional dan telah berhasil dirumuskan formulasi yang sesuai dengan kebutuhan Kilang Plaju.
Performa katalis terbukti berhasil meningkatkan performa unit FCC di Kilang Plaju dalam parameter yield gasoline serta RON gasoline.
Direktur Operasi PT KPI Yulian Dekri berharap inovasi ini tidak berhenti dalam uji coba di Kilang Plaju. Namun, dapat diimplementasikan di kilang Pertamina lainnya seperti Kilang Cilacap dan Kilang Balongan, serta Kilang Balikpapan pascaproyek RDMP Balikpapan yang akan membangun unit RFCC.
"Apresiasi yang setinggi-tinggi kepada seluruh pihak terutama bagi perwira Pertamina, khususnya PT KPI dan Fungsi RTI yang terus mendukung pengembangan katalis FCC hingga mencapai titik keberhasilan dengan hasil yang memuaskan dan memenuhi harapan semua pihak," tutur Yulian Dekri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUTIA YUANTISYA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini