Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenhub dan Kementerian ESDM Uji Terbang Bahan Bakar Campuran Bioavtur pada Pesawat Jet

Kemenhub bersama Kementerian ESDM mengadakan ground run dan uji terbang bahan bakar campuran bioavtur sebesar 2,4 persen (J2.4) yang terbuat dari minyak inti sawit pada pesawat jet komersil.

5 Oktober 2023 | 20.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif di depan pesawat CN235-220 FTB milik PT Dirgantara Indonesia di hanggar milik GMF di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 6 Oktober 2021. Pesawat itu baru saja melakukan penerbangan Bandung-Jakarta menggunakan bioavtur buatan lokal, J2.4. (FOTO/PTDI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengadakan ground run dan uji terbang bahan bakar campuran bioavtur sebesar 2,4 persen (J2.4). Bahan bakar ini terbuat dari minyak inti sawit (palm kernel oil). Pengujuan itu dilakukan pada pesawat jet komersial B737-800 PK-GFX di Garuda Maintenance Facilities (GMF).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub dalam sambutannya, yang diwakili Kepala Sub Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara Teguh Jalu Waskito, mengatakan flight test pada pesawat terbang komersial merupakan capaian penting. Khususnya dalam rangkaian pengembangan sustainable aviation fuel (SAF) di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Yang memenuhi aspek safety pesawat udara,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Di saat yang sama, Kemenhub menyerahkan special certificate of airworthiness kepada PT Garuda Indonesia (Persero) atas penggunaan pesawat Boeing PK-GFX seri 737-800. Di mana pesawat tersebut digunakan untuk uji terbang tanpa penumpang dengan menggunakan bioavtur J2.4.

Pengembangan SAF merupakan salah satu perwujudan dari tujuan aspirasional jangka panjang (LTAG) dari International Civil Aviation Organization (ICAO). Tujuannya untuk mencapai nol emisi karbondioksida (CO2) dari penerbangan pada 2050. Di mana sektor transportasi udara turut menyumbang 2 persen dari total emisi CO2 global.

Selanjutnya: Kemenhub, kata Teguh, berkomitmen pada upaya....

Kemenhub, kata Teguh, berkomitmen pada upaya penurunan emisi baik dalam tingkat nasional dan internasional. Salah satunya melalui penerbitan regulasi pendukung, keterlibatan langsung dalam diskusi strategis pada tingkat working group di ICAO.

Uji terbang itu juga merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, Lembaga Minyak Gas dan Bumi (Lemigas), Garuda Indonesia, dan Pertamina Group. Selain itu, terlibat juga Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan stakeholder lainnya.

"Salah satu tujuan dilaksanakannya uji terbang ini adalah untuk mengetahui kinerja mesin pesawat dengan menggunakan bioavtur," kata Teguh.

Setelah uji terbang, akan dilaksanakan joy flight sebagai seremonial dari seluruh rangkaian implementasi bioavtur yang sudah dipersiapkan sejak Juli 2023 lalu. Teguh berharap ke depan jenis bioavtur ini dapat diproduksi massal demi implementasi SAF Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

“Kami berharap Indonesia dapat berkontribusi menjadi penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangka penurunan emisi karbon dari aktivitas penerbangan,” ucap Teguh.

Moh. Khory Alfarizi

Moh. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2018 dan meliput isu teknologi, sains, olahraga hingga kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti program Kelas Khusus Jurnalisme Data Non-degree yang digelar AJI Indonesia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus