Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi mengatakan perbankan syariah selama pandemi ini cukup tangguh. Artinya, kata dia, industri bank syariah tidak hanya bisa bertahan, tapi juga tumbuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kondisi ketahanan perbankan syariah ini semakin solid," kata Hery yang juga Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI dalam Silaturahmi Asbisindo pada Rabu, 25 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketangguhan bank syariah, kata dia, tercermin dari beberapa rasio perbankan. Salah satunya adalah rasio kecukupan modal (CAR) bank umum syariah sebesar 25,71 persen.
Sementara itu, fungsi penyaluran kredit oleh perbankan syariah juga berjalan baik. Pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh positif sebesar 6,9 persen yoy dan 15,3 persen.
Adapun total pembiayaan yang diberikan dan dana pihak ketiga atau DPK perbankan syariah masing-masing mencapai Rp 421 triliunan dan Rp 548 triliunan pada akhir 2021.
Sedangkan dari sisi aset perbankan syariah selama tahun 2021 lalu juga tumbuh hampir 14 persen.
Dia juga menuturkan bahwa sambutan lembaga keuangan internasional terhadap bank syariah juga baik. Hal itu terlihat setelah BSI meresmikan kantor perwakilan di Dubai, dan hampir semua bank yang diundang datang.
"Segala macam bank hadir di situ dan support dari regulator Dubai International Financial Center untuk BSI hadir di sana luar biasa juga. Ini merupakan tanda awal bahwa perbankan syariah sudah mulai seperti bunga matahari mekar," ujar Hery.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.