Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban opsi biner atau binary option dengan merek Binomo, Maru Nazara, mengendus ada beragam keganjilan pada aplikasi trading ilegal tersebut sejak Januari 2022. Maru mencatat setidaknya ada empat hal tak wajar yang ia temukan selama menjadi member Binomo.
“Keganjilan ini sudah saya catat kumpulkan datanya,” kata Maru saat ditemui di Palma One, Jakarta Selatan, Jumat petang, 11 Maret 2022.
Saldo Palsu Afiliator
Pertama, afiliator disinyalir menggunakan saldo palsu untuk menggaet para calon investor agar tertarik menjadi member Binomo. Dengan saldo yang besar, mereka yang berminat untuk menjadi trader di Binomo akan berpikir tentang keuntungan yang jumbo.
“Saldo bisa dinaikkan oleh pihak aplikator, bisa sampai miliaran. Padahal itu bukan saldo real,” ucap Maru.
Dugaan penggunaan saldo palsu muncul tatkala Maru ditawari menjadi afiliator. Tawaran tersebut datang dari aplikator ketika Maru hendak berhenti menjadi member Binomo setelah merugi Rp 500 juta.
Saat itu, aplikator mengatakan bisa menaikkan nilai deposito Maru dengan istilah “promo”. Adapun saldo itu bukan nilai sebenarnya alias tidak bisa ditarik.
Deposito di Binomo Lenyap
Kecurigaan kedua adalah saat Maru memperhatikan ada banyak aduan dari member tentang saldo deposit yang tersedot tiba-tiba. Para member yang tergabung dalam grup Telegram bercerita deposito mereka di Binomo lenyap.
Saat dikonfirmasi kepada aplikator, para member hanya mendapat penjelasan bahwa terjadi kerusakan sistem. Para member pun tidak menerima penggantian atas depositonya yang raib.
Tak Untung
Ketiga, Maru mengatakan tak ada member yang berhasil meraup keuntungan seperti yang dirasakan para afiliator. Hal itu dia alami sepanjang enam bulan melakukan trading di Binomo.
“Pernah sekali untung, tapi hanya di awal sebagai pancingan. Setelah itu tidak pernah untung,” katanya.
Dia mengatakan member yang tepat menebak harga aset dan seharusnya bisa menarik keuntungan mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan lantaran sistem aplikasi tiba-tiba eror. Walhasil, keuntungan yang semestinya didapat oleh trader hangus.
Candlestick Tak Wajar
Keempat, Maru mengatakan grafik saham yang digunakan untuk menunjukkan harga tertinggi dan terendah atau candlestick tak sinkron antara satu member dan member lain pada satu waktu yang sama. Dia pun sempat merekam pergerakan candlestick yang tak wajar tersebut.
“Candle itu panjangnya beda. Bisa yang di sisi satu merah, sisi satu hijau. Jadi naik-turunnya dimainkan oleh aplikator, bukan seperti mekanisme pasar pada umumnya,” kata dia.
Maru dan tujuh korban judi online berkedok investasi melaporkan tiga nama afiliator dan platform Binomo ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Tiga nama itu adalah Indra Kesuma alias Indra Kenz, EL, dan PS.
Korban melapor atas dugaan penipuan hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU). Adapun Indra Kenz telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim. Bareskrim menyatakan akan menyita sejumlah aset milik tersangka penipuan investasi bodong itu senilai Rp 57,2 miliar.
Tempo mencoba menghubungi nomor resmi Binomo yang tertera dalam situsnya sebanyak dua kali, namun tidak dapat tersambung. Nomor perusahaan itu memiliki kode kenegaraan Republik Dominika. Sementara menurut keterangan di webnya, Binomo berkantor di James Street, Kingstown. Adapun hingga saat ini, situs Binomo masih bisa diakses dengan alamat Binomo-web.com.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan pihaknya sudah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membantu menutup situs-situs investasi ilegal. “Kami sudah bersurat ke Kominfo,” kata Whisnu kala dihubungi melalui telepon.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.