Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (kode saham di BEI: PTRO) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 41,63 persen year on year (yoy) menjadi US$ 2,9 juta atau setara Rp 42,64 miliar pada kuartal I 2023 dari sebelumnya US$ 2,09 juta pada kuartal I 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laba tersebut ditopang oleh total pendapatan perseroan yang meningkat 33,84 persen yoy menjadi US$ 128,21 juta atau setara Rp 1,88 triliun pada kuartal I 2023 dari sebelumnya sebesar US$ 95,79 juta pada kuartal I 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan menyampaikan capaian tersebut terutama didukung oleh peningkatan aktivitas operasional pada lini bisnis Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan Kontrak Pertambangan yang masing-masing meningkat sebesar 51,73 persen yoy dan 40,17 persen yoy.
Seperti disebutkan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 2 Mei 2923, pada kuartal I 2023 ini, Petrosea juga menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang bertindak sebagai mandatory lead arranger & bookrunner senilai US$ 91,5 juta dan Rp 1,45 triliun dengan tenor 60 bulan.
Romi menjelaskan fasilitas tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset pertambangan, serta untuk memperkuat modal kerja perusahaan.
Petrosea didukung penuh oleh Romo Nitiyudo Wachjo yang merupakan pemilik dari mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima yang merupakan pemegang saham utama PT Petrosea Tbk.
Petrosea merupakan satu-satunya kontraktor yang telah melakukan penambangan dengan dozer push di Indonesia, yang mana project management perseroan merupakan model bisnis baru dengan menggandeng kontraktor-kontraktor lokal di sekitar area tambang.
Perseroan membantu kontraktor lokal untuk meningkatkan kinerja dalam produktivitas penambangan, dengan mengimplementasikan proses, prosedur dan standar yang dimiliki, sehingga operational excellence berjalan baik dan target produksi bisa tercapai.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini