Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tempo.Co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.memastikan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung terhambat akibat virus corona. Sebab, sebagian pekerja yang merupakan warga Cina masih berada di negaranya dan belum bisa kembali ke Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kemarin kan mereka cuti Imlek, jadi gak sempat kembali, masih nangkring di Beijing (ibu kota Cina),” kata Luhut dalam acara coffee morning di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, hambatan muncul karena sebagian bahan baku juga bermasalah karena diproduksi di CIna. Sejumlah pabrik yang memproduksi komponen kereta cepat berhenti beroperasi. Belum lagi, kata Luhut, proses pengangkutan ke Indonesia juga berhenti.
Tapi saat ditanya apakah target operasional kereta cepat akan mundur dari jadwal semula Desember 2021, Luhut tidak mau berandai-andai. Bagi Luhut, pemerintah tetap hati-hati melihat situasi ini. “Tapi bisa saja terjadi tertunda kalau nanti berkepanjangan ini corona,” kata dia.
Sejak pekan lalu, penyebaran virus corona yang semakin meluas sebenarnya telah berdampak pada sejumlah sektor di Indonesia. Salah satunya sektor pariwisata yang mengalami kerugian US$ 500 juta per hari. Lalu, penerimaan pajak dari sektor perdagangan juga terkoreksi akibat virus corona.
Terakhir, Luhut juga menyebut virus corona mulai berdampak pada industri stainless steel dan carbon steel di Indonesia. Saat ini, kata dia, ada proyek sekitar US$ 11 miliar di Morowali, Wedabe, dan Konawe di Sulawesi yang terganggu.
Gangguan terjadi pada proses ekspor yang harusnya tahun ini, menjadi tertunda beberapa bulan ke depan. “Ada yang mungkin sampai akhir tahun, atau awal tahun depan,” kata Luhut.